Senin, 14 Juni 2010

koperasi

Pengertian koperasi

Koperasi secara umum orang menganggap bahwa koperasi adalah suatu lembaga kerjasama masyarakat yang bertujuan untuk mengupayakan terwujudnya suatu keinginan bersama terutama untuk peningkatan kesejahteraan anggota dan masyarakat disekitar lingkungannya.
Definisi Hatta (Bapak koperasi Indonesia)
koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan ‘seorang buat semua dan semua buat seorang’
Menurut UU No 12 Tahun 1967:
Koperasi merupakan organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama atas azaz kekeluargaan.

Menurut UU No 25 Tahun 1992:
Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekluargaan.

Asal mulanya perkembangan koperasi

Perkembangan sistem kapitalisme semakin pesat sejak revolusi industri di inggris pada bagian kedua abad ke-18. pada permulaanya abad ke-19 sudah terdapat banyak kegiatan industri di eropa, terutama di inggris dan di perancis. Usaha ini sangat memperkaya golongan industrialis-yaitu pemilik-pemilik perusahaan industri pada masa tersebut. Tetapi para pekerjanya tetap dalam keadaan yang sangat miskin dengan gaji yang sangat rendah dan jam kerja yang sangat panjang. Kesenjangan social ini menimbulkan kritik terhadap sistem kapitalisme. Terbentuknya sistem komunisme di rusia pada tahun 1917 adalah salah satu manifestasi dari kritik tehadap sistem kapitalisme.

Kritik yang berlaku di Negara-negara eropa, seperti di inggris dan di perancis, tidak menimbulkan perombakan sistem politik sedratis seperti di rusia. Di Negara-negara eropa kritik terhadap sistem kapitalisme cenderung untuk menciptakan sistem social yang berikut: kepemilikan individu terhadap harta tetap dipertahankan, sistem pemerintahan demokrasi tetap dipertahankan, diciptakan undang-undang dan perombakan social yang melindungi nasib pekerja, dan dalam masyarakat berlaku gerakan yang menggantikan perusahaan swasta dengan perusahaan koperasi. Walaupun kegiatan untuk mengembangkan usaha yang bersifat koperasi telah dijalankan lebih kurang satu setengah abad yang lalu, seperti di Indonesia, di Negara-negara lain koperasi tidak dapat berkembang sepesat seperti badan usaha yang lain.

Pengkritik yang paling awal terhadap sistem kapitalisme digolongkan kepada golongan sosialis utopia (utopian socialist). Di inggris yang paling terkenal adalah Robert owen (1771-1858), yang lahir dari keluarga sederhana, tetapi telah menjadi kaya dan terkenal sebelum umur 30 tahun karena bekerja dan kemudian menjadi pimpinan perusahaan industri tekstil. Dari pengalaman ini ia melihat penindasan dan kemiskinan para pekerja dan mengusulkan beberapa langkah perbaikan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Usulnya ini dilaksanakan di perusahaan industri yang dipimpinnya. Walaupun keuntungan perusahaannya meningkat, pada akhirnya ia dipecat oleh teman-temannya yang juga menjadi pemilik industri yang dipimpinnya, yang tidak menyetujui pemikirannya yang radikal pada zamannya.

Di perancis pemikiran yang digolongkan sebagai sosialis utopia dikemukakan oleh charles fourier (1772-1837). Penulis inilah yang pertama sekali mengusulkan agar kegitan perusahaan disusun dalam organisasi yang bersifat koperasi. Menurut penulis ini organisasi produksi hrus disusun dalam bentuk koperasi dimana anggotanya menjadi pekerja dan pemilik. Sebagai pekerja mereka mendapat gaji dan sebagai pemilik mereka akan menndapat bagian dari keuntungan. Setiap anggota koperasi mempunyai hak dalam menentukan kebijakan perusahaan. Pemikiran inilah yang merupakan salah satu pertimbangan dan landasan dalam perkembangan koperasi.

Beberapa konsep koperasi dari pakar ekonomi koperasi

1. bapak margono djojohadikusumo
beliau adalah inspecteur koperasi pada cooperatie en binnenlandsche handel di departemen economische zaken, di Batavia centrum (Jakarta) di tahun 1930-an dan menulis buku dengan judul “10 tahun penerangan koperasi oleh pemerintah, 1930-1940” pada tahun 1941. beliau menjelaskan bahwa:

koperasi ialah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja bersama-sama untuk memajukan ekonominya.
Pemikirannya:
1. koperasi memajukan ekonomi anggotanya, atau dengan perkataan lain koperasi adalah suatu badan usaha ekonomi yang melayani kepentingan anggotanya.
2. anggota sifatnya sukarela, jadi tidak ada paksaan untuk ikut menyertainya ataupun imbau-imbauan lain sebagainya. Jadi asasnya sadar, sukarela, dan terbuka.
3. hendak bekerja bersama-sama untuk memajukan ekonominya. Mereka bersama-sama pula melengkapi keperluannya, seperti modal usaha, tenaga kerja, tempat kerja, sistem kerja, dan lain sebagainya. Semua kan diselesaikan secara bersama-sama pula. Jadi asas kebersamaan adalah penting peranannya dalam koperasi.

2. DR. mohammad hatta
Dalam karangan beliau di dalam buku “cooperative movement in Indonesia” menerangkan bahwa:

Orang harus membedakan antara koperasi social dengan koperasi ekonomi yang kedua-duanya ditemui dalam masyarakat Indonesia. Dalam koperasi social, kerjasama dilakukan tanpa hitung-hitungan ekonomi yang sebenarnya, seperti bagaimana mendapat suatu hasil maksimum dengan pengeluaran sedikit mungkin.
Prinsip koperasi

1. koperasi Indonesia adalah suatu bangunan ekonomi
2. pengamalan asas kebersamaan dalam kekeluargaan dalam upaya mencapai kesejahteraan ekonomi.
3. hak anggota perorangan dihormati dan saling respek sesame anggota
4. anggota koperasi adalah golongan ekonomi lemah. Golongan ekonomi lemah ini adalah merupakan bagian terbanyak penduduk Indonesia diawal proklamasi kemerdekaan RI.
5. koperasi adalah unsure pokok dalam pembangunan ekonomi bangsa indonesia.
Tujuan koperasi Sesuai UU No. 25/1992 Pasal 3
koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945

Fungsi & peran koperasi menurut UURI No 25 / 1992 yaitu :
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekononomi dan sosialnya
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan mayarakat
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yg merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Gambaran fungsi dan peran koperasi indonesia yaitu:
1. koperasi dapat mengurangi tingkat pengangguran
2. koperasi dapat mengembangkan kegiatan usaha masyarakat
3. koperasi dapat berperan ikut meningkatkan pendidikan rakyat, terutama pendidikan koperasian dan dunia usaha
4. koperasi dapat berperan sebagai alat perjuangan ekonomi
5. koperasi Indonesia dapat berperan menciptakan demokrasi ekonomi
6. koperasi Indonesia berperan serta dalam membangun tatanan nasional

Prinsip koperasi
1. keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan bersarnya jasa masing masing anggota
4. pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5. kemandirian
selain itu dikembangkan prinsip
a. pendidikan perkoperasian
b. kerja sama antar koperasi
struktur internal organisasi koperasi
a. Rapat Anggota. Dalam RAT:
o dipilih & diberhentikan pengurus dan pengawas
o didengar laporan pengurus dan disahkannya LPJ pengurus koperasi diputuskan rencana kerja
o untuk periode yang akan datang
o semua anggaran dan biaya dimintakan persetujuan dari para anggota.
b. Pengurus
pengurus terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara serta anggota yang dipilih oleh rapat anggota.
c. Pengawas
Merupakan badan yang dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota yang bertugas melaksanakan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi.
Jenis-jenis koperasi
Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya.
• Koperasi Simpan Pinjam
• Koperasi Konsumen
• Koperasi Produsen
• Koperasi Pemasaran
• Koperasi Jasa

Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.
Koperasi Konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.
Koperasi Produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil menengah(UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya.
Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.

Hak dan kewajiban anggota koperasi
Hak
1. mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam rapat anggota
2. berpatisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi
3. mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan

kewajiban
1. mengakhiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam rapat anggota
2. memilih atau dipilih menjadi anggota pengurus atau pengawas
3. meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam anggaran dasar
4. menemukakan pendapat atau saran kepada pengurus diluar rapat anggota baik diminta maupun tidak diminta
5. memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesame anggota
6. mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam anggaran dasar

mikro ekonomi

BAB I
RUANG LINGKUP DAN METODE ILMU EKONOMI

Ilmu ekonomi mikro adalah ilmu studi yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam mempergunakan sumber daya yang langka untuk diproduksi dan di distribusi kembali ke masyarakat. Mikro yaitu studi tentang hal-hal yang terinci yang ada pada setiap pasar dan hubungan antar pasar-pasar itu.

Mengapa Belajar Ilmu Ekonomi ?
Terdapat banyak alasan kenapa mempelajari ilmu ekonomi diantaranya:
a. Mempelajari kerangka berpikir
b. Memahami masyarakat
c. Memahami permasalahan global
d. Menjadi pemberi suara berpengetahuan
Apa yang tidak jadi kita lepaskan saat menetukan suatu pilihan atau mengambil keputusan merupakan biaya peluang dari keputusan itu. Biaya peluang adalah apa yang kita korbankan atau lepaskan, bila kita memilih atau mengambil keputusan.

Ruang Lingkup Ekonomi
a. Ekonomi Mikro membahas difungsikan pasar dan industri individual, serta perilaku unit-unit pengambilan keputusan individual: perusahaan dan rumah tangga.
b. Ekonomi Makro membahas perekonomian secara keseluruhan. Ilmu konomi makro membahas prilaku ekonomi agregat-keluaran (output), tingkat harga keseluruhan, dan laju inflasi umum.
c. Ilmu ekonomi adalah suatu disiplin yang luas dan beraneka ragam dengan banyak bidang penyelidikan khusus. Hal ini mencakup juga sejarah ekonomi, ekonomi internasional dan ekonomi perkotaan
.



Metode Ilmu ekonomi
Imu ekonomi mengajukan dan berusaha menjawab dua jenis: positif dan normatif. Ilmu ekonomi positif berusaha untuk memahami perilaku dan operasi perekonomian tanpa melakukanpenilaian tentang apakah hasilnya itu baik atau jelek. Ilmu ekonomi normatif melihat pada hasil dari perilaku ekonomi dan mempertanyakan apakah hasil-hasilnya baik atau jelek dan apakah datak diperbaiki.
Ilmu ekonomi positif sering dibagi kedalam dua bagian. Ekonomi deskriptif melibatkan penyusunan data nyang secara akurat nenggambarkan fakta dan peristiwa ekonomi,teori ekonomi berusaha untuk menggeneralisasi dan mejelaskan apa nang diteliti; mencakup pertanyaan-pertanyaan tentang sebab dan akibat-tentang aksi dan reaksi.
Model ekonomi adalah peryataan fomal tentang teori ekonomi. Model-model itu menyederhanakan dan mengabstraksikan realita. Sering barmanfaat bila kita memilah pengaruh dari satu atau lebih variabel sementara.mempertahankan hal lainya “semua serba konstan.” Ini yang dinamakan perangkat ceteris paribus. Model dan teori dapat dinyatakan dalam banyak cara. Cara yang paling lazim adalah dalam kata-kata, gafik, dan persamaan. Karena satu peristiwa terjadi sebelum yang lain, peristiwa kedua tidak harys menjadi akibat dari yang pertama. Mengasumsikan bahwa “sesudah” berarti “karena” adalah sama dengan melakukan post hoc, ergo, proper hoc salah kaprah. Ilmu ekonomi empiris mencakup kumpulan dan penggunaan data untuk menguji teori-teori ekonomi. Untuk membuat kebijakan, orang harus berhati-hati dalam menentukan kriteria dalam melakukan penilaian. Empat kriteria : efisiensi, keadilan, pertumbuhan dan stabilitas.
Grafik adalah gambaran dua dimensi dari seperangkat angka, atau data. Metode paling lazim untuk menggrafikkan dua variabel pada satu grafik adalah sistem koordinat cartesian, yang mencakup sebuah sumbu X (horizontal) dan sumbu Y (vertikal). Slope garis atau kurva menunjukkan apakah hubungan antara dua variabel yang digrafikkan pada sebuah sistem koordinat Cartesian adalah positif atau negatif dan sejauh mana tanggapan Y (variabel pada sumbu vertikal) bila X (variable pada sumbu horizontal) berubah.


BAB II
MASALAH EKONOMI: KELANGKAAN DAN PILIHAN

Setiap masyarakat memiliki beberapa sistem atau proses untuk mengubah apa yang telah dianugerahkan oleh alam dan generasi sebelumnya kebentuk yang bermanfaat. Produsen adalah mereka yang mengambil sumber daya dan mengubah ke produk atau keluaran (output) yang dapat dimanfaatkan. Kelangkaan adalah masalah mendasar yang dihadapi oleh semua sistem perekonomian.

Kelangkaan, Pilihan, dan Biaya Peluang
Semua masyarakat harus menjawab tiga pertanyaan dasar:
1. Apa yang akan diproduksi ?
2. Bagaimana itu akan diproduksi ?
3. Siapa yang mendapatkan apa yang diproduksi itu ?
Ketiga pertanyaan itu membentuk masalah ekonomi.

Satu orang sendirian disebuah pulau harus mengambil keputusan-keputusan yang sama yang diambil oleh masyarakat yang kompleks. Karena sumber daya itu langka terkait pada keinginan manusia diseluruh masyarakat, penggunaan sumber daya untuk memproduksi barang atua jasa tertentu menyiratkan adanya keputusan untuk tidak menggunakan dalam memproduksi hal lain. Penggunaan sumber daya untuk memproduksi modal yang pada gilirannya akan menghasilkan manfaat di masa depan, mengimplikasikan adanya keputusan untuk tidak menggunakan sumber daya tersebut dalam memproduksi barang-barang disaat ini. Bahkan jika seorang individu atau negara secara mutlak lebih efisien dalam memproduksi barang-barang dibandingkan yang lain, semua pihak masih akan untung jika mereka melakukan spesialisasi memproduksi barang-barang dimana mereka memiliki keunggulan komparatif.
Batas kemungkinan produksi (ppf) adalah grafik yang menunjukkan semua kombinasi barang dan jasa yang dapat diproduksi jika semua sumber daya masyarakat digunakan secara efisien. Pertumbuhan ekonomi terjadi bila masyarakat memproduksi lebih banyak, entah dengan mengupayakan lebih banyak sumber daya atau dengan belajar memproduksi lebih banyak dengan sumber daya yang ada. Ppf dapat digunakan untuk mengilustrasikan keuntungan yang dapat dari pertukaran dan teori keunggulan komparatif.

Sistem Ekonomi
Dalam beberapa masyarakat modern, pemerintah memainkan peran besar dalam menjawab 3 pertanyaan besar. Perekonomian laissez-faire adalah perekonomian dimana individu secara independent mengajar kepentingan diri mereka, tanpa arahan atau peraturan terpusat apapun dan akhirnya menetapkan semua hasil keputusan ekonomi dasar. Pasar adalah lembaga dimana pembeli dan penjual bertransaksi dan terlibat dalam pertukaran. Tidak ada perekonomian terencana murni dan tidak ada perekonomian laissez faire murni; semua perekonomian berbentuk campuran. Salah satu perdebatan besar dalam ilmu ekonomi berkisar pada tekanan antara pasar bebas tanpa reguasi dengan kebutuhan akan keterlibatan pemerintah dalam perekonomian.


















BAB III
PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN EKUILIBRIUM PASAR

Di dalam masyarakat dengan banyak orang, produksi harus memasukkan cita rasa dan selera yang cakupannya luas, dan karenanya produsen harus berspesialisasi.

Perusahaan dan Rumah Tangga: Unit Pengambil Keputusan Dasar
Suatu perusahaan apabila seseorang atau sekelompok orang memutuskan untuk memproduksi satu atau banyak produk dengan mengubah sumber daya, atau masukkan (Input), menjadi keluaran (Output)-produk yang dijual dipasaran. Rumah tangga merupakan unit konsumsi utama dalam suatu perekonomian.

Pasar Input dan Pasar Output: Aliran Berputar
Rumah tangga dan perusahaan saling berinteraksi dalam dua jenis pasar:
1. Pasar Produk atau pasar output
2. Pasar Input atau pasar faktor
Pada akhirnya, perusahaan memilih kuantitas dan karakter keluaran (output) yang dihasilkan, jenis dan kuantitas masukkan (input) yang diminta dan teknogi yang digunakan dalam produksi.

Permintaan dalam Pasar Produk/Keluaran (output)
Kuantitas yang diminta pada sebuah produk individu oleh rumah tangga individu bergantung pada:
1. Harga
2. Pendaptan
3. Kekayaan
4. Harga Produk lain
5. Cita rasa dan Selera
6. Penghargaan mengenai masa depan.
Kuantitas yang diminta adalah jumlah dari suatu produk yang akan dibeli oleh rumah tangga pada suatu periode tertentu jika rumah tangga tersebut mampu membeli semua yang diinginkannya pada saat itu. Daftar permintaan menunjukkan kuantitas suatu produk yang akan dibeli olh rumah tangga pada harga yang berbeda-beda. Hukum Permintaan menyatakan bahwa terdapat suatu hubungan negatif antara harga dan kuantias yang diminta: saat harga naik, kuantitas yang diminta akan menurun dan begitu sebaliknya.
Kurva permintaan kemiringannya (slope) melengkung kebawah. Semua kurva permintaan pada akhirnya akan memotong sumbu harga karena akan selalu terdapat suatu tingkat harga dimana rumah tangga tidak mau tau dan tidak mampu membayarnya. Semua kurva permintaan pada akhirnya juga akan memtong sumbu kuantitas karena permintaan untuk hampir semua barang adalah terbatas, walau hanya oleh waktu, bahkan pada harga nol.
Bila terdapat peningkatan pendapat menyebabkan permintaan suatu barang meningkat, maka barang itu adalah harga normal. Bila peningkatan pendapat menyebabkan permintaan barang menurun, maka barang tersebut adalah inferior. Jika suatu peningkatan dalam harga barang X menyebabkan akan barang Y meningkat, maka barang tersebut adalah barang subtitusi. Jika peningkatan harga barang X menyebabkan permintaan barang Y turun, barang tersebut merupakan barang pelengkap. Pasar permintaan sesungguhnya merupakan jumlah seluruh kuantitas barang atau jasa yang diminta per-periode oleh seluruh rumah tangga yang membeli barang atau jasa tersebut di pasar.

Penawaran dalam Pasar Produk/Keluaran (Output)
Kuantitas yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan tergantung pada
1. harga barang atau jasa bersangkutan
2. biaya produksi produk, yang mencakup harga masuka (input)yang diminta dan teknologi yang dapat digunakan untuk memproduksi produk, serta.
3. harga roduk terkait
Penawaran pasar adalah jumlah dari seluruh yang ditawarkan pada setiap periode oleh suatu produk.penawaran pasar adalah jumlah dari seluruh yang ditawarkan pada seetiap periode oleh semua produsen atau produk.adalah sangat penting untuk membedakan antara berak an sepanjang kurva pernintaab dan kurva penawaran serta pergeseran kurva permintaan dan kurva penawaran.

Ekuilibrium pasar
Jika kualitas yang diminta lebih kuantitas yang ditawarkan pada harga sekarang, kelebihan permintaan (atau kekurangan barang) terjadi dan harga cenderung naik. Bila harga dipasar naik,kuantitas yang diminta turun dan kuantitas yang ditawarkan naik sampai ekulibrium dicapai dimana kuantitas yang ditawarkan dan kuantitas yang diminta sama. Pada ekulibrium, tidak adalagi kecenderingan bagi harga untuk berubah.bila kuantitas yang ditawarkan melebihi kuantitas yang diminta pada harga sekarang, kelebihan penawaran (atau surplus barang) terjadi dan harga cenderung turun. Bila harga turun,kuantitas yang ditawarkan berkurang dan kuantitas yang diminta meningkat sampai harga ekulibrium dicapai dimana kuantitas yang diminta sama.












BAB IV
APLIKASI DAN ELASTISITAS PENAWARAN DAN PERMINTAAN: PENJATAHAN DAN PENGALOKASIAN SUMBER DAYA

Dalam perekonomian pasar, sistem pasar menjalankan dua fungsi. Sistem pasar menentukan alokasi sumberdaya dikalangan produsen dan gabungan keluaran akhir. Sistem pasar juga nenbistribisikan barang dan jasa berdasarkan barang dan jasa bredasarkan kerelaan dan kemampuan untuk membayar. Dalam pengertian itu, sistem pasar berfungsi sebagai alat penjatahan berdasarkan harga.
Pemerintah, juga perusahaan-perusahaan swasta, kadang kala memutuskan tidak menggunakan sistem pasar untuk menjatah suatu barang yang mengalami kelebihan permintaan.upaya-upaya melangkahi pasar dan menggunakan alak penjatahan berdasarkan non-harga alternatif adalah jauh lebih sulit dan mahal dibandingkan penampakan luarnya.

Analisis Penawaran dan Permintaan: Bea Impor Minyak
Kurva penawaran dan permintaan merupakan alat yang kuat untuk melakukan analisis.

Penawaran dan Permintaan serta Efisiansi Pasar
Kurva penawaran dan permintaan dapat juga digunakan untuk mengilustrasikan gagasan tentang efisiansi pasar, suatu aspek penting dari ”pasar normative”. Surplus konsumen adalah selisih antara jumlah maksimum yang rela dibayar seseorang untuk suatu barang dengan harga pasar saat itu. Surplus produsen adalah selisih antara harga pasar saat itu dengan biaya produksi penuh bagi perusahaan tersebut. Pada ekulibrium pasar bebas dengan pasar kompetitif, jumlah surplus konsumen dan surplus produsenya mencapai titik maksimal.

Elastisitas
Elatisitas merupakan suatu pengukuran umum terhadap kecepattanggapan yang dapat digunakan untuk melakukan kuantifikasi dari banyaknya hubungan yang berbeda-beda. Apabila salah satu variable A berubah sebagai tanggapan perubahan-perubahan pada variable B, elastisitas A terhadap B itu sama dengan persentase perubahan A dibagi dengan persentase perubahan B. Kemiringan (slope) kurva permintaan merupakan ukuran tanggapan yang tidak memadai, karena nilainya tergantung pada unit-unit besaran yang dipakai. Karena alasan itu elastisitas dihitung dengan menggunakan dasar persentase.
Elastisitas harga atas permintaan adalah rasio persentase perubahan kuantitas barang yang diminta dengan persentase perubahan harga barang tersebut. Permintaan inelastis yang sempurna adalah permintaan dimana kuantitas yang diminta sama sekali tidak tanggap terhadap adanya perubahan-perubahan harga; nilai numeriknya adalah nol. Permintaan inelastis permintaan yang kuantitas permintaannya sedikit saja menanggapi perubahan-perubahan harga tetapi tidak banyak; nilai numeriknya antara nol dan -1. Permintaan elastis adalah permintaan di mana persentase perubahan kuantitas yang diminta adalah lebih besar dalam nilai absolut daripada nilai persentase perubahan harganya. Nilai absolut permintaan elastis adalah lebih besar dari 1. Elastisitas uniter adalah permintaan yang menggambarkan hubungan dimana persentase perubahan kuantitas suatu produk yang diminta sama dengan persentase perubahan harganya; elastisitas uniter mempunyai nilai numeric sama dengan -1. Permintaan elastis sempurna menggambarkan hubungan dimana sedikit kenaikan harga suatu produk menyebabkan jumlah yang diminta tersebut turun menjadi nol.
Apabila permintaan elastis, suatu kenaikan harga mengurangi akan mengurangi kuantitas yang diminta dalam suatu persentase jumlah yang lebih besar daripada persentase kenaikan harga, dan total penerimaan (PxQ) akan turun. Apabila permintaannya inelastic, kenaikan harga akan meningkatkan total penerimaan. Apabila permintaannya elastis, suatu penurunan harga akan menyebabkan kuantitas yang diminta meningkat dengan persentase yang lebih besar daripada persentase turunnya harga. Dan total penerimaannya naik. Apabila permintaaan inelastic, suatu penurunan harga akan menyebabkan kuantitas yang diminta meningkat dengan persentase yang lebih kecil daripada persentase penurunan harga dan total penerimaan akan turun.
Elastisitas permintaan bergantung pada:
a. Tersedianya barang-barang subtitusi
b. Pentingnya benda tersebut dalam anggaran individu
c. Kerangka waktu yang terlibat
Elastisitas atas permintaan mengukur tanggapan kuantitas uang diminta dalam kaitannya dengan perubahan-perubahan pendapatan. Elastisitas harga silang atas permintaan mengukur tanggapan jumlah salah satu barang yang diminta terhadap perubahan harga barang yang lain. Elastisitas penawaran mengukur tanggapan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan perubahan harga barang tersebut. Elastisitas penawaran tenaga kerja mengukur tanggapan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan terhadap perubahan upah tenaga kerja.
























BAB V
PERILAKU RUMAH TANGGA DAN PILIHAN KONSUMEN

Pada pasar yang persaingan sempurna, harga-harga ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan, dan tidak ada satu rumah tangga atau perusahaan yang mempunyai kendali atas penawaran dan permintaan. Kita mengasumsikan bahwa rumah tangga memiliki pengetahuan yang sempurna tentang kualitas dan harga sesuatu yang tersedia di pasar.

Rumah Tangga di Pasar Output
Setiap rumah tangga harus membuat tiga keputusan dasar: (1) besar masing masing produk keluatan yang harus diminta, (2) berapa tenaga kerja yang ditawarkan, (3) berapa yang di belanjakan saat ini dan berapa yang ditabung untuk masa depan. Pendapatan, kekayaan, dan harga menentukan batasan atau kendala anggaran rumah tangga. Batasan anggaran barang dan jasa tersebut memisahkan kombinasi barang dan jasa yang terjangkau dan yang tidak terjangkau.yang paling baik adalah menganggap semua masalah pilihan rumah tangga itu sebagai masalah pengalokasian pendapatan ke banyak barang dan jasaperubahan salah satu barang itu dapat mengubah seluruh alokasi tersebut. Permintaan akan barang itu akan naik sementara barang lain akan turun.
Sepanjang rumah tangga menghadapi pendapatan yang terbatas, biaya riil masing-masing barang atau jasa adalah sebesar nilai barang dan jasa yang lain yang dapat dibeli oleh jumlah yang sama. Didalam keterbatasan harga, pendapatan, kekayaan, putusan rumah tangga pada akhirya tergantung pada selera suka tidak suka.

Landasa Pilihan: Utilitas
Apakah suatu barang itu lebih disukai dari pada barang yang lain tergantung dari banyaknya barang utilitas atau alternative yang dihasilkan relatif terhadap alternative-alternatifnya. Hukum utilitas marjinal yang menurun mengatakan bahwa semakin banyak kita mengkonsumsi suatu barang pada periode tertentu, semakin berkurang utilitas atau kepuasan yang kita peroleh dari masing-masing barang tambahan (marjinal) tersebut.
Rumah tangga mengalokasikan dananya kebarang dan jasa untuk memaksimalkan utilitasnya. Itu menyiratkan adanya kegiatan memilih yang menghasilkan utijitasmarjinal perdolar tertinggi. Disebut dunia barang, rumah tangga akan memilih sedemikian rupa sehingga menyamakan utilitas yangdibelanjakan untuk x dengan utilitas marjinal perdolar yang akan dibelanjakan untuk y. dan itu disebut hukum memaksimalkan utilitas.

Efek Pendapatan dan Efek Subtitusi
Fakta bahwa kurva permintaan memiliki kemiringan (slope) negative dapat dijelaskan dengan dua cara: 1. Utilitas seluruh barang itu berkurang, 2. Bagi sebagian barang normal baik efek pendapatan maupun efek subtitusi karena penurunan harga mengakibatkan semakin besarnya konsumsi barang tersebut.

Surplus Konsumen
Di pasar tenaga kerja terdapat saling hapus (tradeoffs) antara nilai barang dan jasa yang dapat dibeli dipasar tersebut atau yang dihasilakan di rumah dan nilai yang diberikan orang atas waktu senggang. Biaya peluang sebuah perusahaan yang diupah adalah sebesar waktu senggang atau pekerjaan yang tidak diupah. Tingkat upah adalah sebesar harga atau biaya peluang dari manfaat pekerjaan yang tidak diupah atau waktu senggang. Surplus konsumen muncul karena rumah tangga dapat membeli setiap komoditi dengan harga yang sama dengan nilai yang ditetapkan pada unit yang terakhir dibeli.
Efek pendapatan dan efek subtitusi karena perubahan tingkat upah bekerja dengan arah berlawanan. Upah yang lebih tinggi berarti bahwa : 1. waktu senggang itu lebih mahal (tanggapan yang mungkin: orang yang bekerja lebih banyak- efek subtitusi), 2. lebih banyak pendapatan yang diperoleh dalam jam kerja tertentu, sehingga sejumlah waktu dapat dihabiskan untuk waktu luang. Selain menentukan bagai mana mengalokasikan pendapatan saat ini keberbagai barang dan rumah tangga bisa pula memutuskan untuk menabung atau meminjam.
Kenaikan suku bunga mempunyai akibat positif terhadap tindakan menabung apabila efek suptitusi mengalahkan efek pendapatan, dan memiliki efek negatf apabila efek pendapatan mengalahkan efek suptitusi. Kebanyakan bukti empiris mengatakan bahwa efek subtitusi yang lebih dominan disini.
Kurva indiferen adalah serangkaian titik, dimana masing-masing titik itu mewakili kombinasi X dan Y, yang semuanya menghasilkan utilitas total yang sama. Rangkaian kurva indiferen konsumen tertentu disebut peta selere (preference map). Kemiringan (slope) sebuah kurva indeferen adalah rasio utilitad marjinal X terhadap utilitas marjinal Y, dan angkanya negative. Selama kurva indeferen cembung kearah titik asal, pemaksimalan utilitas akan berlangsung pada satu titik dimana pada waktu itu kurva indeferen tepat menyentuh keterbatasan anggaran. Hukum memaksimal utilitas itu dapat juga ditulis sebagai MU¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬X/PX = MUY/PY.




BAB VI
PROSES PRODUKSI: PERILAKU PERUSAHAAN YANG MEMAKSIMALKAN LABA

Perusahaan itu berbeda ukuran dan organisasi internalnya,tetapi mereka semua mengambil masukan (input) dan mengubahnya menjadi keluaran (output) dengan proses yang disebut produksi. Dalam persaingan sempurna tidak ada satu perusahaan pun yang memiliki kendali atas harga. Kenyataan itu muncul dari dua asumsi: 1) industry-industri kompetitif sempurna yang terdiri dari banyak perusahaan, masingmasing relative kecil terhadap ukuran industri itu, 2) masing-masing perusahaan dalam industri yang persaingannya sempurna menghasilkan produk-produk homogen.
Kurva permintaan yang dihadapi perusahaan yang bersaing bersifat elastis. Apabila perusahaan menaikkan barangnya diatas harga pasar, perurahaan tidak akan menjual apa-apa,karena perusahaan dapat menjual semua yang dihasilkan dengan harga pasar saat ini.
Perusahaan manapun yang berusaha memaksimalkan labanya dalam jangka panjang harus memilih metode yang akan memproduksi output-nya dengan biaya yang serendah mungkin. Implitasi hipotesis maksimalkan laba ini disebut minimasi biaya.

Perilaku Perusahaan yang Memaksimalkan Laba
Perusahaan yang memaksimalkan laba dalam setiap industri harus membuat pilihan:
1) Berapa banyak keluaran (output) yang ditawarkan
2) Bagaimana keluaran itu diperoduks
3) Berapa masing-masing masukan (input) yang akan diminta.
Laba sama dengan penerimaan total dikurangi total biaya .
Tingkat pengembalian masing-masing modal yang wajar dimasukkan kebiaya total karena sumber-sumber yang terikat ke persediaan modal perusahaan memiliki biaya peluang. Para investor tidak akan menanamkan uangnya kecuali jika mereka berharap akan mendapatkan pengembalian modal yang wajar. Tingkat laba yang positif terjadi ketika perusahaan mendapatkan pengembalian modal diatas kewajaran.
Dua asumsi mendefinisikan jangka pendek: (1) skala yang tatap, (2) tidak ada perusahaan yang masuk atau keliar dari industry tersebut. Dalam jangka panjang perusahaan dapat memilih sembarang skala asumsi yang diinginkan, dan perusahaan tersebut dapatkeluar masuk industrti tersebut. Untuk mengambil keputusan, perusahaan perlu mengetahui tiga hal: (1) harga pasar keluaran,(2) teknik-teknik produksi yang tersedia, (3) harga masukan (input).
Proses Produksi
Hubungan antara masukan dan keluaran (teknologi produksi) yang dinyatakan secara numeric dan matematis disebut fungsi produksi atau fungsi produk total. Produk marjinal suatu masukan fariabel adalah keluaran tambahan yang akan dihasilkan oleh init masukan (input) tambahan tersebut apabila input yang lainnya dianggap konstan. Menurut hukum hasil menurun, apabila unit input variabel tambahan ditambahkan ke unit tetap (fixed) setelah titik tertentu, produk marjinal input tersebit akan menurun.
Produk rata-rata aalah jumlah produk rata-rata yang dihasilkan oleh masing masing unit factor produksi. Modal dan tenaga kerja merupakan masukan masukan yang saling melengkapi (konplementer) dan saling menggantikan (subtitusi). Modal meningkatkan produktifitas tenaga kerja dan modal dapat menggantikan tenaga kerja.
Pilihan Teknologi
Salah satu keputusan kunci yang harus diambil oleh semua perusahaan adalah teknologi mana yang akan digunakan. Perusahaan yang memaksimalkan laba akan memilih kombinasi masukan yang meminimalkan biaya dan memaksimalkan laba. Isoqunt adalah grafik yang menunjukkan kombinasi modal dan tenaga kerja yang dapat digunakan untuk memproduksi output tertentu. Kemiringan (slope) esoquan setara dengan –MPL/MPK. Rasio MPL terhadap MPK adalah tingkat marjinal atas subtitusi teknis. Ini merupahan tingkat dimana suatu perusahaan dapat menggantikan modal dalam tenaga kerja dan menjaga outputnya tetap konstan. Garis isoqost merupakan gravik yang menunjukkan kombinasi modal dan tenaga kerja untuk total biaya tertentu. Kemiringan (slope) garis isoqost setara dengan -PK/PK. Metode biaya paling rendah untuk memproduksi sejumlah output tertentu dapat ditemukan dalam grafik dimana titik isoquant bersentuhan, yaiyu menyinggung garis isoquant yang terkait pada produksinya. Kondisi ekuilibrium biaya minimum perusahaan adalah MPL/PL = MPK/PK.
BAB VII
BIAYA JANGKA PENDEK DAN KEPUTUSAN KELUARAN (OUTPUT)

Perusahaan yang memaksimalkan laba membuat keputusan-keputusan untuk memaksimalkan laba (total penerimaan minus total biaya). Untuk menghitung biaya produksi perusahaan harus mengetahui dua hal: (1) kuantitas dan kombinasi masukan yang mereka butuhkan untuk memproduksi barang, (2) beberapa harga masukan itu.

Biaya Jangka Pendek
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah mengikuti pengeluaran sebuah perusahaan. Dalam jangka pendek perusahaan tidak akan mampu merubahnya walaupun produksinya nol. Biaya variabel adalah biaya yang tergantung tingkat keluaran yang dipilih. Biaya tetap plus biaya variabel sama dengan biaya total (TC=TFC+TVC).
Biaya tetap rata-rata (AFC) adalah biaya tetap total dibaki kuantitas pengeluaran. Ketika keluaran naik, biaya tetap rata-rata menurundengan mantap karena total yang sama ditanggung oleh kuantitas pengeluaran yang semakin besar. Gejala tersebut disebut overhead. Berbagai kombinasi masukan dapat digunakan untuk mempruduksi tingkat keluaran tertentu. Biaya variabel total (TVC) adalah jumlah seluruh biaya yang berubah-ubah mengikuti perubahan keluaran dalam jangka pendek.
Biaya marjinal (MC) adalah naiknya total biaya yang diakibatkan oleh memproduksi satu unit keluaran lagi. Apabila perusahaan memproduksi 1000 unit, biaya tambahan untuk meningkatkan keluaran menjadi 1001 unit adalah biaya marjinal. Dalam jangka pendek perusahaan dibatasi oleh factor produksi yang tetap atau skala pabrik yang tetap. Ketika perusahaan menaikkan keluarannya, pada akhirnya perusahaan itu akan menemukan dirinya terjebak oleh skala itu. Biaya marjinal adalah kemiringan (slope) variabel total. Kuva biaya variabel total senantiasa mempunyai kemiringan positif, karena senantiasa mengikuti keluaran (output).
Biaya variabel rata-rata (AVC) adalah sama biaya fariabel total dibagi kuantitas keluaran. Apabila biaya marjinal berada di biaya atas biaya variabel, biaya rata-tara itu menurun. Biaya marjinal memotong biaya variabel pada titik minimumAVC. Biaya total rata-rata (ATC) adalah sama dengan total biaya dibagi kuantitas keluaran. Apabila biaya marjinal berada dibawah biaya rata-rata, biaya total rata-rata akan turun kearah biaya total marjinal. Apabila biaya marjinal berada diatas biaya total rata-rata, maka biaya total rata-rata akan meningkat.

Keputusan-Keputusan Keluaran (output): Penerimaan, Biaya, dan Pemaksimalan Harga
Perusahaan persaingan sempurna menghadapi kurva permintaan berupa garis horizontal (dengan kata lain permintan benar-benar elastis). Total penerimaan (TR) adalah harga dikali kuantitas keluaran yang telah diputuskan perusahaan untuk diperoduksi dan dijual. Penerimaan marjinal (MR) adalah penerimaan tambahan yang di terima perusahaan ketika perusahaan itu menaikan keluaran {output} sebesar satu unit.
Pada perusahaan kompetitip secara sempurna, pendapatan marjinal itu sama dengan harga pasar saat ini bagi produksinya.perusahhan yang memaksimalkan laba dalam industri kompetitif secara sempurna akan menghasilkan sampai titik di mana harga keluarannya persis sama dengan biyaya marjinal jangka pendek: P = MC. Rumus memaksimalkan laba yang lebih umum adalah MR = MC (P = MC dalam persaingan sempurna). Kurva biaya marjinal perusahaan konpetitif secara sempurna adalah kurva penawaran jangka pendek.

tenaga kerja

Pengertian dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi organisasian. Dimensi individu melihat produktivitas dalam kaitannya dengan karakteristik-karakteristik kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis antara masukan (input) dan keluaran (out put). Oleh karena itu dalam pandangan ini, terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek kualitas.
Kedua pengerian produktivitas tersebut mengandung cara atau metode pengukuran tertentu yang secara praktek sukar dilakukan. Kesulitan-kesulitan itu dikarenakan, pertama karakteristik-karakteristik kepribadian individu bersifat kompleks, sedangkan yang kedua disebabkan masukan-masukan sumber daya bermacam-macam dan dalam proporsi yang berbeda-beda.
Produktivitas kerja sebagai salah satu orientasi manajemen dewasa ini, keberadaannya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap produktivitas pada dasarnya dapat diklasifikasikan kedalam dua jenis, yaitu pertama faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung, dan kedua faktor-faktor yang berpengaruh secara tidak langsung.

Remunerasi
Remunerasi adalah merupakan imbalan atau balas jasa yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerja sebagai akibat dari prestasi yang telah diberikannya dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Pengertian ini mengisyaratkan bahwa keberadaannya di dalam suatu organisasi perusahaan tidak dapat diabaikan begitu saja. Sebab, akan terkait langsung dengan pencapaian tujuan perusahaan. Remunerasi yang rendah tidak dapat dipertanggungjawabkan, baik dilihat dari sisi kemanusiaan maupun dari sisi kelangsungan hidup perusahaan.
Secara teoritis dapat dibedakan dua sistem remunerasi, yaitu yang mengacu kepada teori Karl Mark dan yang mengacu kepada teori Neo-klasik. Kedua teori tersebut masing-masing memiliki kelemahan. Oleh karena itu, sistem pengupahan yang berlaku dewasa ini selalu berada diantara dua sistem tersebut. Berarti bahwa tidak ada satupun pola yang dapat berlaku umum. Yang perlu dipahami bahwa pola manapun yang akan dipergunakan seyogianya disesuaikan dengan kebijakan remunerasi masing-masing perusahaan dan mengacu kepada rasa keadilan bagi kedua belah pihak (perusahaan dan karyawan).
Besarnya tingkat remunerasi untuk masing-masing perusahaan adalah berbeda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya diantaranya, yaitu permintaan dan penawaran tenaga kerja, kemampuan perusahaan, kemampuan dan keterampilan tenaga kerja, peranan perusahaan, serikat buruh, besar kecilnya resiko pekerjaan, campur tangan pemerintah, dan biaya hidup.
Dilihat dari sistemnya pembelian remunerasi dapat dibedakan atas prestasi kerja, lama kerja, senioritas atau lama dinas, kebutuhan, dan premi atau upah borongan
Pendidikan dan Latihan
Pendidikan dan latihan dipandang sebagai suatu invesatasi di bidang sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dari tenaga kerja. Oleh karena itu pendidikan dan latihan merupakan salah satu faktor penting dalam organisasi perusahaan. Pentingnya pendidikan dan latihan disamping berkaitan dengan berbagai dinamika (perubahan) yang terjadi dalam lingkungan perusahaan, seperti perubahan produksi, teknologi, dan tenaga kerja, juga berkaitan dengan manfaat yang dapat dirasakannya. Manfaat tersebut antara lain: meningkatnya produktivitas perusahaan, moral dan disiplin kerja, memudahkan pengawasan, dan menstabilkan tenaga kerja.
Agar penyelenggaraan pendidikan dan latihan berhasil secara efektif dan efisien, maka ada 5 (lima) hal yang harus di pahami, yaitu 1) adanya perbedaan individual, 2) berhubungan dengan analisa pekerjaan, 3) motivasi, 4) pemilihan peserta didik, dan 5) pemilihan metode yang tepat.
Pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja dapat diklasifikasikan kepada dua kelompok, pertama, yakni pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja yang termasuk kepada kelompok tenaga kerja operasional, kedua, pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja yang termasuk kepada kelompok tenaga kerja yang menduduki jabatan manajerial. Untuk masing-masing kelompok tenaga kerja tersebut diperlukan metode pendidikan yang berbeda satu sama lain
Pengertian dan Proses Perencanaan Tenaga kerja
Perencanaan tenaga kerja merupakan bagian integral dari perencanaan pembangunan. Rencana pembangunan memuat berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan di seluruh sektor atau sub sektor. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan membutuhkan tenaga kerja yang sesuai. Perencanaan tenaga kerja memuat perkiraan permintaan atau kebutuhan dan penawaran atau penyediaan tenaga kerja, serta kebijakan maupun program ketenagakerjaan yang diperlukan dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan pembangunan.
Perencanaan tenaga kerja dapat dilakukan pada tahap perusahaan, lembaga pemerintah atau unit organisasi swasta lainnya. Perencanaan tenaga kerja seperti ini disebut perencanaan tenaga kerja mikro. Pemerintah biasanya juga membuat perencanaan tenaga kerja dalam cakupan wilayah tertentu maupun secara nasional. Jenis perencanaan tenaga kerja seperti itu dikenal sebagai perencanaan tenaga kerja makro, nasional atau perencanaan tenaga kerja regional.
Sistem perencanaan tenaga kerja menunjukkan kedudukan perencanaan tenaga kerja dalam kerangka perencanaan pembangunan secara keseluruhan. Perencanaan pembangunan yang disertai dengan data-data kependudukan dan informasi pasar kerja merupakan masukan utama dalam penyusunan perencanaan tenaga kerja. Hasil perencanaan tenaga kerja adalah berupa rencana tenaga kerja.
Dalam sistem perencanaan pembangunan yang melihat perencanaan tenaga kerja sebagai bagian integral dari perencanaan pembangunan, maka proses perencanaan tenaga kerja akan melibatkan instansi. Proses perencanaan tenaga kerja itu sendiri menunjukkan langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam pelaksanaan perencanaan tenaga kerja.








Manajemen Sumber Daya Manusia. Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output, keluaran) dan segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input, masukan) (Kussriyanto, 1984, p.1). Input bisa mencakup biaya produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost). Sedangkan output bisa terdiri dari penjualan (sales), earnings (pendapatan), market share, dan kerusakan (defects) (Gomes,1995, p.157).
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian, 2002, p.2). Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas. Hal ini disebabkan oleh dua hal, antara lain; pertama, karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa; kedua, karena masukan pada faktor-faktor lain seperti modal (Kussriyanto, 1993, p.1).
Menurut Anoraga dan Suyati, (1995, p.119-121) produktivitas mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis, filosofis dan sistem. Sebagai konsep ekonomis, produktivitas berkenaan dengan usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya.
Sebagai konsep filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan mengembangkan diri. Sedangkan konsep sistem, memberikan pedoman pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem.
Dapat dikatakan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara hasil dari suatu pekerjaan karyawan dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sondang P. Siagian bahwa produktivitas adalah: “Kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal.”
Banyak hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa produktivitas sangat dipengaruhi oleh faktor: knowledge, skills, abilities, attitudes, dan behaviours dari para pekerja yang ada di dalam organisasi sehingga banyak program perbaikan produktivitas meletakkan hal-hal tersebut sebagai asumsi-asumsi dasarnya (Gomes, 1995, p.160).

Pengertian lain dari produktivitas adalah suatu konsep universal yang menciptakan lebih banyak barang dan jasa bagi kehidupan manusia, dengan menggunakan sumber daya yang serba terbatas (Tarwaka, Bakri, dan Sudiajeng, 2004, p.137).
Menurut Manuaba (1992) peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan menekan sekecil-kecilnya segala macam biaya termasuk dalam memanfaatkan sumber daya manusia (do the right thing) dan meningkatkan keluaran sebesar-besarnya (do the thing right). Dengan kata lain bahwa produktivitas merupakan pencerminan dari tingkat efisiensi dan efektivitas kerja secara total (Tarwaka, Bakri, dan Sudiajeng, 2004, p.138).
Menurut Sinungan, (2003, p.12), secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masuknya yang sebenarnya. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa. Produktivitas juga diartikan sebagai:
a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b. Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan dalam satuan-satuan (unit) umum.
Ukuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan membagi pengeluaran oleh jumlah yang digunakan atau jam-jam kerja orang.

Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja
Pengukuran produktivitas tenaga kerja menurut system pemasukan fisik perorangan/perorang atau per jam kerja orang diterima secara luas, namun dari sudut pandangan/ pengawasan harian, pengukuran-pengukuran tersebut pada umumnya tidak memuaskan, dikarenakan adanya variasi dalam jumlah yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk yang berbeda. Oleh karena itu, digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam, hari atau tahun). Pengeluaran diubah ke dalam unit-unit pekerja yang biasanya diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang terpercaya yang bekerja menurut pelaksanaan standar.
Karena hasil maupun masukan dapat dinyatakan dalam waktu, produktivitas tenaga kerja dapat dinyatakan sebagai suatu indeks yang sangat sederhana = Hasil dalam jam-jam yang standar : Masukan dalam jam-jam waktu.
Untuk mengukur suatu produktivitas perusahaan dapatlah digunakan dua jenis ukuran jam kerja manusia, yakni jam-jam kerja yang harus dibayar dan jam-jam kerja yang dipergunakan untuk bekerja. Jam kerja yang harus dibayar meliputi semua jam-jam kerja yang harus dibayar, ditambah jam-jam yang tidak digunakan untuk bekerja namun harus dibayar, liburan, cuti, libur karena sakit, tugas luar dan sisa lainnya. Jadi bagi keperluan pengukuran umum produktivitas tenaga kerja kita memiliki unit-unit yang diperlukan, yakni: kuantitas hasil dan kuantitas penggunaan masukan tenaga kerja (Sinungan, 2003, p.24-25).

Menurut Wignjosoebroto, (2000, p.25), produktivitas secara umum akan dapat diformulasikan sebagai berikut:
Produktivitas = Output/input(measurable)+ input (invisible).
Invisible input meliputi tingkat pengetahuan, kemampuan teknis, metodologi kerja dan pengaturan organisasi, dan motivasi kerja.
Untuk mengukur produktivitas kerja dari tenaga kerja manusia, operator mesin, misalnya, maka formulasi berikut bisa dipakai untuk maksud ini, yaitu:
Produktivitas = total keluaran yang dihasilkan
Tenaga Kerja jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan Di sini produktivitas dari tenaga kerja ditunjukkan sebagai rasio dari jumlah keluaran yang dihasilkan per total tenaga kerja yang jam manusia (man-hours), yaitu jam kerja yang dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Tenaga kerja yang dipekerjakan dapat terdiri dari tenaga kerja langsung ataupun tidak langsung, akan tetapi biasanya meliputi keduanya.

manajemen sdm

SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection
a.Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
b.Rekrutmentenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya
Menurut flippo manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat.
Para pengusaha dan Manajer perusahaan kecil biasanya bertanggung jawab atas sebagian besar tanggung jawab dalam menajemen SDM. Sejumlah perusahaan kecil yang sedang berkembang mensubkontrakan fungsi ini kepada organisasi pengusaha professional(PEO). Sebuah PEO adalah perusahaan Yang membantu perusahaan dalam berbagai pelayanan dalam manajemen SDM, teramsuk dalam rekrutmen dan pelatihan bagi karyawan, mengelola system penggajian dan program tunjangan, menangani kompensansi dan asuransi ketika tidak bekerja lagi. PEO bekerja sama dengan Pemberi kerja dalam menentukan keputusan-keputusan kunci ini. Karena PEO cendrung menegosasikan tunjangan untuk sejumlah klien bisnis, maka PEO mampu memperoleh kesepakatan yang menguntungkan.
Manajemen SDM dapat ditinjau dari dua sisi. Secara sempit, hal ini termasuk fungsi-fungsi yang dilaksankan oleh professional dibidang SDM. Tetapi secara luas, hal ini termasuk seluruh organoisasi, bahkan ketika seorang staff department mengani tanggung jawab ini atau perusahaan melakukan outsource terhadap fungsi-fungsi tersebut. Supervisor dan general manager juga berpatisipasi dalam merukmen, pelatihan, evaluasi kerja, dan memotovasi karyawan. Karena kesuksesan perusahaan sebagian besar tergantungpada komitmen dan talenta dari orang-orangnya, sejumlah perusahaan yang sedang berkembang mengukur dan memberikan penghargaan atas kinerja karyawan dalam mempertahankan karyawan serta menarik kandidat karyawan yang memiliki kualifikasi yang baik.
Tanggung jawab utama dari manajemen SDM termasuk perencanaan kebutuhan akan karyawan, rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan evaluasi kinerja, kompensansi dan tunjangan, serta pemisahan hubungan dengan para karyawan.


Perencanaan SDM

Para Manajer SDM mengembangkan perencanaan penempatan Staf berdasarkan strategi kompentatif Organisasi. Mereka meramalkan jumlah karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan dan menentukan jenis keterampilan yang sesuai dalam rangka pelaksanaan berbagai rencana perusahaan. Para manager SDM bertanggung jawab dalam menyesuaikan tenaga kerja perusahaan untuk memenuhi permintaan perluasan dipasar baru, mengurangi biaya, yang mungkin menyebabkan pemutusan hubungan kerja karyawan atau mengadaptasikan tekhnologi baru. Merekla memformulasikan baik perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang untuk menentukan jumlah yang tepat dari karyawan ynag berkualitas.
Para manager SDM juga harus merencanakan bagaimana cara untuk menarik serta mempertahankan para karyawan yang baik dengan kombinasi dari gaji, tunjangan, dan kondisi kerja.Di Trylogy Software, aspek perencanaan SDM ini adalah strategi utama perusahaan.

Rekrutmen Dan Seleksi

Dalam melkukan rekrutmen dan seleksi terhadap karyawan, manajer SDM harus menyesuaikan keahlian yang dimiliki oleh para pelamar dengan kebutuhan perusahaan.

Cara Menemukan Kandidat dengan Kualifikasi yang Tepat

Menemukan kandidat yang tepat untuk suatu pekerjaan yang sederhana ditengah kondisi pemutusan hubungan kerja yang terjadi diberbagai industri dalam beberapa tahun terakhir. Diperkirakan bahwa jumlah karyawan yang berusia 25 sampai 54 akan menurut secara dramatis selama 20 tahun kedepan, dan presentase tenaga kerja dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi berusia diatas 25 tahun akan mencapai hamper 32 persen. Maka, para menajer SDM harus kreatif dalam pencarian karyawan yang memenuhi syarat. Bisnis dapat mengakses sumber internal mapun eksternal untuk mencari kandidat terbaik bagi pekerjaan tertentu.
Banyak perusahaan menggunakan internet sebagai alat dalam proses rekrutmen. Perekrutan dalam lewat internet merupakan cara yang kebih tepat, efisien dan murah untuk menjangkau pasar tenaga kerja. Kecendrungan terakhir lainnya untuk beberapa bisnis adalah kmemperhatikan apa yang dicari orang dalam bekerja, yaitu penghidupan yang lebih baik.











Tanggung Jawab Manajemen SDM



Menyeksi dan Memperkejakan Karyawan

Dalam menyeleksi dan mempekerjakan karyawan, para manajer SDM harus mengikuti persyaratan yang telah ditetapkan oleh hokum federal dan Negara. Pasal VII dari peraturan tentang hak-hak sipil tahun 1964 melarang pemberi kerja melakukan diskriminsi kepada pelamar kerja dengan alas an ras, agama, warna kulit, dan jenis kelamin. Peraturan tentang hak-hak sipil mendorong adanya komisikesamaan kesempatan kerja yang bertuigas untuk melakukan infestigasi terhadap pengaduan tindak diskriminasi.
Peningkatan jumlah karyawan dibawah perlindungan dan larangan diskriminasi telah meningkatkan fungsi manager SDM dalam proses penempatan. Untuk menghindarai terjadinya pelanggaran, para staf SDm harus melatih manajer yang terlibat dalam proses wawancara agar mereka memahami hukum kepegawaian. Sebagai tambahan, para manager SDM dapat membantu organisasi membangun system untuk mempromosikan praktik-praktik ketenaga kerjaan yang adil.
Pemberi kerja harus mengobservasi berbagai batasan hokum yang mengatur praktik-praktik penempatan kerja. Beberapa perusahaan mencoba untuk menyaring karyawan dengan resiko tinggi melalui dengan adanya tes penggunaan obat-obatan terlarang oleh pelamar kerja, terutama untuk industri dimana karyawan bertanggung jawab terhadap pelayanan public.
Rekrutmen dan seleksi merupakan proses yang mahal karena sebuah perusahaan harus menanggung biaya iklan lowongan kerja, wawancara pelamar kerja, mengecek latar belakang pelamar, melakukan tes terhadap para pelamar dan pemeriksaan medis. Untuk menghindari akibat dari pengambilan keputusan yang salah, banyak pemberi kerja yang meminta pelamar untuk mengikuti tes karyawan. Tes ini akan membantu melakukan verivikasi terhadap keahlian yang dicantumkan oleh kandidat dalam surat lamaran kerja mereka atau daftar riwayat hidupnya, untuk memastikan bahwa mereka memenuhi harapan dari pekerjaan tersebut.
































Langkah-langkah proses rekrutmen dan seleksi

Orientasi pelatihan dan evaluasi

Program Pelatihan

Karyawan menambah permintaanya terhadap pelatihan, sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang akan mempersiapkan mereka dalam menghadapi peluang kerja yang baru. Pelatihan adalah sebuah investasi yang baik dari perspektif karyawan.
Pelatihan ditempat kerja. Sebuah metode intruksional pelatihan yang terkenal adalah pelatihan ditempat kerja, yang mempersiapkan karyawan untuk bertugas dengan membiarkan mereka melakukan pekerjaan dibawah pengawasan karyawan yang berpengalaman. Variasi dari pelatihan ditempat kerja adalah program pelatihan magang.
Program pelatihan diruang kelas dan pelatihan berbasis computer pelatihan diluar tempat kerja termasuk beberapa bentuk pemberian intruksi diruang kelas.
Banyak perusahaan menggantikan pelatihan diruang kelas dengan menggantikan program pelatihan berbasis computer, program ini dapat menghemat dana pemberi kerja dengan mengurangi biaya perjalanan dan waktu karyawan ketika mereka harus meninggalkan tempat kerjanya.
Pengembangan manajemen Program pengembangan manajemen menawarkan pelatihan yang didesain untuk memperbaiki keterampilan dan memperluas pengetahuan dari eksekutif saat ini dan yang berpotensi. Tanpa adanya kemewahan dalam melakukan pengembangan bakat dibidang eksekutif secara lambat selama beberapa tahun, organisasi menawarkan berbagai program yang akan membantu manager secara cepat belajar mengenai bagaimana memimpin sebuah perusahaan yang melaju cepat dimasa bergejolak.
Penilaian Kinerja

Organisasi juga membantu karyawan dalam memperbaiki kinerja mereka dengan memberikan umpan balik tentang kinerja mereka di waktu sebelumnya. Penilain kinerja adalah sebuah evaluasi terhadap kinerja dari pekerjaan karyawan, dengan cara membandingkan antara hasil actual dengan hasil yang diinginkan. Berdasarkan hasil evaluasi ini, manajer membuat keputusan objektif tentang kompensasi, promosi, kebutuhan pelatihan tambahan, transafer dan pemutusan hubungan kerja.
Salah satu jenis metode penilain konerja adalah penilain kinerja 360 derajat yaitu proses yang mengumpulkan umpan balik dari sebuah panel penilaian yang terdiri atas 8 sampai 12 orang, termasuk rekan kinerja, pengawas, anggota tim kerja, bawahan, dan kadang-kadang pelanggan, walaupun demikian system pelatihan kinerja 360 derajat kelihatannya makin popular. Sebuah survey yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat menemukan bahwa sebagian besardari mereka menggunakn system penilain dengan menggunakan banyak penilai, meningkat 40 % ditahun 1995.











Kompensasi

Manager SDM berusaha mengembangkan sistemn kompensasi yang wajar yang terdiri atas gaji dan upah plus tunjangan. Istilah upah dan gaji sering digunakan bergantian, upah merupakn kompensasi yang diberkan berdasarkan nilai pembayaran perjam. Sementara gaji itu, kompensasi yang dihitung secara peridik seperti seminggu atau bulanan.
Sebagian besar perusahaan mendasarkan kebijakan kompensasi mereka pada kelima faktor berikut :
a. gaji dan upah yang dibayrakan perusahaan lain untuk pekerjaan yang sama.
b. Peraturean pemerintah, termasuk upah minimum Negara bagian, Negara, atau local.
c. Biaya hidup.
d. Kemampuan perusahaan untuk membayarnya.
e. Produktifitas karyawan.
Banyak pemberi kerja yang menyeimbangkan antar memberikan penghargaan keryawannya dengan tetap mempertahankan laba yang menghubungkan antara pembayaran kepada karyawan dengan kinerja yang luar biasa. Mereka mencoba memotivasi karyawan untuk unggul dalam bekerja dengan menawarkan beberapa jenis kompensasi insentif sebagai tambahan gaji atau upah. Saat ini, hamper 1/10 dari kompensasi karyawan dari gaji yang berbentuk pembayaran vareiabel. Program ini termasuk :
a. Pemabagian laba yang memberikan bonus berdasarkan laba yang dipeeroleh perusahaan.
b. Pembagian pandapatan yang memberikan bonus karena berhasil melampaui target kinerja yang telah ditetapkan.
c. Bonus utuh dan hak kepemilikan saham, yang memberikan pembayaran kas tunai serta hak untuk membeli saham perusahaan bwerdasarkan kinerja.
d. Pemabayaran atas pengetahuan yang dimiliki yang merupakan kenaikan upah dan gaji ketika karyawan mempelajari sesuatu yang baru dari pekewrjaan.

Tunjangan Karyawan

Tunjangan karyawan adalah bentuk penghargaan seperti dana pensiun, asuransi kesehatan dan kecacatan, izin sakit tempat penitipan anak dan orang tua, penggantian biaya sekolah, baik yang ditanggung penuh atau sebagian besar. Walaupun gaji dan upah mencapai 72 persen dari pendapatan karyawan, sisanya 28 persen berebentuk tunjangan.

Tunjangan yang bersifat fleksibel

Seagai reaksi dari meningkatnya keberagaman kinerja ditempoat kerja, manajer SDM meningkatkan cara-cara kreatif dalam memadukan program-program tunjnagan untuk memenuhi kebutuhan yang bergam dari karyawan, salah satu pendekatan tersebut adalah program tunjangan fleksibel.

Pekerjaan yang fleksibel

Bagian lain dari kecendrungan daya tanggap dari kebutuhan karyawan adalah pilihan program kinerja yang fleksibel. Program kerja yang fleksibel adalah tunjangan yang memungkinkan karyawan untuk menyesuaikan jam kerja dan tewmpat kerja untuk mengakomodasi kebutuhan pribadinya.
Program kerja fleksibel termasuk flextime, flextime adalh system jadwal kerja yang memungkinkan karyawan menetapkan jam kerja mereka sendiri dalam batasan yang telah ditetapkan karyawan.
Minggu kerja yang dipadatkan adalah pilihan jadwal yang memungkinkan karyawan bekerja regular dalam jam kerja per minggu yang lebih sedikit dibandingkan dengan lima hari kerja yang biasa.
Program pembagi jam kerja memungkinkan dua atau lebih karyawan untuk membagi tugas dari suatu pekerjaan.
Program kerja berbasis rumah memungkinkan karyawan menampilkan hasil kerjanya dari rumah dibandingkan dengan ditempat kerja.

Pemutusan Hubungan kerja dengan karyawan.

Para karyawan memutuskan meningglakan perusahaan untu memulai bisnis mereka sendiri, mengambil p[ekerjaan dari perusahaan lain, pindah kekota lain atau pensiun. Beberapa perusahaan meminta karyawannya yang secara sukarela berhenti dari perusahaan untuk berpatisipasi dalam wawancara sebelum keluar bekerja, untuk mengetrahui alas an merekla untuk keluar dari perusahaan.
Pemberi kerja kadang memberhentikan karyawan karena kinerja buruknya. Memberhentikan karyawan yang bermasalah adalah perlu, karena produktifitas dan moral karyawan mereka yang rendah.

Pengurangan keryawan besar-besaran

Downsizing adalah proses pengurangan jumlah karyawan dalam suatu perusahaan dengan mengurangi pekerjaan yang ada. Perusahaan melakukan downsizing dengan beberpa alas an. Dua alas an yang paling umum adalah karena perusahaan ingin memotong biaya-biaya overhead dan menyederhanakan struktur organisasi.
Mengurangi pekerjaan lewat downsizing menyebabkan dampak yang dapat merusak moral karyawan. Survei karyawan menhyatakan bahwa banyak karyawan lebih tertarik dalam jaminan karir dibandingkan dengan jaminanan pekerjaan.
Outsourcing

Outsourcing melengkapi focus saat ini pada tingkat persainagn dan fleksibilitas dalam bisnis. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk melanjutkan pelaksanaan fungsi-fungsi utama dimana perusahaan adalah yang terbaik dibidang tersebut, sementara mempekerjaan perusahaan-perusahaan lain untuk melakukan pekerjaan yang dapat ditangani lebih kompeten dan lebih efektif. Manfaat dari outsourcing adalah kemampuan perusahaan dalam melakukan negoisasi harga terbaik diantara pihak-pihak yang mengikuti lelang, yang bersaing, dan kesempatan untuk menghindari biaya-biaya sumber daya jangka panjang yang terkait dengan kegiatan perasional internal.

Penggunaan tenaga kerja sementara

Karyawan sementara adalah karyawan yang bekerja paruh waktu, sementara atau hanya sampai waktu yang ditentukan oleh kontrak tertentu. Mempekerjakan karyawan sementara memungkinkan perusahaan mempertahankan efisiensi dari pengurangan biaya tenga kerja sementara di sisi lain cukup fleksibel untuk mengahadapi kebutuhan yang baru dean berubah.

Memotivasi karyawan

Memotivasi karyawan adalah kunci dari efektivitas manajemen. Dan motivasi dimulai dengan moral yang baik dari karyawan. Moral adalah sikap m,ental dari karyawan terhadap atasan atau pemberi kerja dan atas pekerjaanya. Salah satu tanda-tanda yang paling terlihat dari hubungan dari manajer dengan karyawan adalah moral yang buruk.
Secara kontras, moral karyawan yang tinggi terjadi dalam organisasi-organisasi dimana karyawan merasa dihargai, didengan dan mampu untuk memberikan kontribusi terbaik yang dapat mereka berikan.
Setiap orang diberikan motifasi untuk mengambil tindakan yang di desain untuk memuaskan berbagai kebutuhan. Motif adalah kondisi dalam diri yang mengarahkan seseorang terhadap tujuan dalam memenuhi kebutuhan yang dirasakan.



Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

Penelitian yang dilakukan oleh pakar psikologi menyarankan tentang bagaimana pembveri kerja dapat memotifasi karyawan. Teoti Hierarki Kebutuhan Maslow merupakan daftar dari kebutuhan manusia yang telah diterima secara luas, dengan mendasarkan pada asumsi-asumsi berikut :
a. Kebutuhan orang-orang bergantung pada apa yang telah dimilikinya.
b. Sebuah kebutuhan yang terpuaskan bukanlah sesuatu yang memotivsi, tetapi, hanyal;ah kebutuhan tak terpuaskan yang dapat mempengaruhi perilaku.
c. Kebutuhan dari orang-orang ditata dalam sebuah hirarki kepentingan, ketika mereka memuasklan satu kebutuhan, setidaknya sebagian yang lainnya muncul dan menuntut untuk dipuaskan.
Menurut Moslow orang-orang yang harus memuaskan kebutuhannya yang jenjangnya lebih rendah ( kebutuhan fsikologis dan kebutuhan keamanan ) sebelum mereka termotifasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi ( Kebutuhan social, penghargaan, dan aktualisasi diri ) .

Desain Pekerjaan dan Motivasi

Dalam pencarian cara untuk memperbaiki produktivitas dan moral karyawan, perusahaan yang berkembang memfokuskan diri pada motivasi yang inheren dengan pekerjaan itu sendiri. Dibandingkan dengan menyederhanakan tugas-tugas yang termasuk dalam sebuah pekerjaan, pemberi kerja memperluas tugas-tugas untuk menambah makna dan kepuasan terhadap pekerjaan karyawan. Dua cara yang digunakan oleh pemberi kerja untuk menerapkan teori-teori motivasi dalam merekstrukturisasi pekerjaan ada;lah perluasan kerja dan pengayaan.
Perluasan kerja adalah sebuah desain pekerjaan dari yang memperluas tanggung jawab dari seorang karyawan dengan menmbah jumlah dan variasi dari tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka . Beberapa perusahaan telah sukses dalam menerapkan perluasan kerja dengan mendesain ulang proses produksi. Pendekatan sejenis adalah dengan menggantikan lini produksi dimana setiap karyawan mengulangi langkah yang sama untuk setiap produk denagn wilayah kerja berbentuk modular dimana para karyawan melaksanakan beberapa tugas untuk menghasilkan satu jenis barang. Banyak perusahaan telah memperluas pekerjaan-pekerjaan asisten administrative diwilayah-wilayah seperti komunikasi.
Pengayaan kerja adalah sebuah perubahan dalam tugas-tugas pekerjaan dengan meningkatkan otoritas karyawan dalam meningkatkan pekerjaan mereka, memutuskan bagaimana pekerjaan itu harus dilakukan.dan mempelajari keterampilan baru yang akan membantu mereka untuk berkembang. Banyak perusahaan telah mengembangkan program pengayaan kerja dimana hal ini memberdayakan karyawan agar mampu bertanggung jawab atas pekerjaan mereka.

Sikap dan Motivasi Manajer

Sikap yang ditunjukkan oleh para manager terhadap para karyawan juga mempengaruhi motivasi karyawan. Pandangan tradisional terhadap pandangan karyawan sebagai roda penggerak dalam proses produksi-seperti mesin bubut, dan peralatannya lainnya- yang mengarahkan mereka untuk mempercayai bahwa uang adalah cara terbaik untuk memotifasi para karyawan. Teori maslow mwmbantu para manager untuk memahami bahwa para karyawan merasakan bahwa adanya kebutuhan-kebutuhan diatras yang dapat dipenuhi dengan adanya berupa uang.

manajemen operasi

MANAJEMEN OPERASI
 Manajemen operasional bertanggung jawab untuk memproduksi barang dan jasa dalam organisasi.
 Manajemen operasional adalah studi tentang pengambilan keputusan dalam fungsi operasi.

Pada definisi diatas, ada tiga hal yang perlu diperhatikan :

 Fungsi, Manajer operasi bertanggung jawab untuk mengelola departemen atau fungsi dalam organisasi yang memproduksi barang dan jasa
 Sistem, Mengacu pada sistem transformasi yang memproduksi barang atau jasa. Termasuk didalamnya adalah membuat rancangan dan analisis operasi
 Keputusan, Menyatakan pengambilan keputusan sebagai unsur penting dalam manajemen opersional.
Ada tiga pengertian yang penting dalam mendukung pelaksanaan kegiatan manajemen operasional, yaitu fungsi manajemen operasional, system manajemen operasional, dan keputusan di dalam manajemen operasional.
Pertama; manajemen operasional yang dapat dinyatakan, bahwa manajer operasionla bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau fungsi di dalam organisasi yang menghasilkan barang dan jasa.
Kedua; mengenai system yang berkaitan dengan perumusan sistem transformasi yang menghasilkan barang dan jasa.
Ketiga; merupakan unsur terpenting didalam manajemen operasional, yaitu pengambilan keputusan, khususnya keputusan yang tidak terprogran dan berisiko.
Selanjutnya ada empat fungsi penting dalam manajemen operasional, yaitu:
1. Proses pengolahan, yang menyangkut metode dan teknik yang digunakan untuk pengolahan faktor masukan.
2. Jasa-jasa penunjang, yang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan, yang merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan operasional yang akan dilakukan dalam suatu kurun waktu atau periode tertentu.
4. Pengendalian dan pengawasan, yang merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan masukan yang secara nyata dapat dilaksanakan.
Proses pengolahan merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan peralatan, sehingga masukan atau input dapat diolah menjadi keluaran atau outputs yang berupa barang atau jasa, yang pada akhirnya dapat dijual kepada pelanggan, untuk memungkinkan organisasi memperoleh hasil keuntungan yang diharapkan.
Manajemen operasi meliputi sejumlah aktivitas. Perubahan bentuk bahan dan sumber daya lain menjadi barang dan jasa merupakan bagian dari manajemen operasi. Tujuan perubahan sumber daya menjadi barang dan jasa ini adalah untuk memberikan utilitas kepada konsumen. Utilitas ialah kemampuan produk untuk memenuhi kebutuhan manusia. Meskipun terdapat empat macam utilitas yang meliputi bentuk, tempat, waktu, dan kepemilikan, manajemen operasi dan produksi berfokus pada penciptaan utilitas bentuk. Utilitas bentuk diciptakan dengan mengubah hasil produksi menjadi produk akhir siap pakai. Pengawasan utilitas produk juga merupakan pertanggungjawaban manajer operasi yang tidak dapat diabaikan. Barang atau jasa yang diproduksi dengan kualitas rendah akan menurunkan minat konsumen.
Pengelolaan persediaan merupakan tanggung jawab lain manajer operasi. Setiap bagian yang disimpan umtuk digunakan pada waktu yang akan datang harus dibiayai. Dana yang dikeluarkan untuk pembiayaan ini akan menjadi dasar penetapan harga produk. Perencanaan operasi merupakan langkah lanjut dalam proses manajemen operasi. Perencanaan operasi meliputi dua tahapan penting, yaitu :
1. Perencanaaan Desain
Perencanaan desain adalah pengembangan rencana untuk mengubah suatu ide produk menjadi komoditas nyata yang siap untuk dipasarkan. Rencana ini harus dikembangkan sebelum fasilitas produksi diperlukan atau disesuaikan. Keputusan yang terlibat dalam perencanaan desain berhubungan dengan jajaran produk, kapasitas, teknologi, fasilitas dan sumber daya manusia.
a. Jajaran produk
Jajaran produk ialah sekelompok produk yang sama yang hanya sedikit berbeda dalam karakteristrik. Selama tahap perencanaan desain, personel operasi harus menentukan berapa banyak variasi produk yang akan dibuat. Sebuah perusahaan sepatu, misalnya, perlu menetapkan berapa banyak variasi model yang akan di produksi, pilihan terbanyak yang akan ditawarkan, dan sebagainya. Hal penting dalam penetapan produk adalah keseimbangan preferensi konsumen dan persyaratan produk. Di samping itu, faktor lain yang juga perlu diperhatikan adalah identifikasi alternatif kombinasi produk yang paling efektif. Oleh karena itu manajer pemasaran berperan penting dalam pengambilan keputusan jajaran produk.
Setiap produk yang berbeda dalam jajaran produk harus di desain. Desain produk ialah proses penciptaan serangkaian spesifikasi produk sebelum produk tersebut dibuat. Desain untuk produk harus dilakukan dengan cermat dan sempurna.
b. Kapasitas yang diperlukan
Kapasitas fasilitas produksi ialah jumlah bahan mentah yang dapat di proses oleh fasilitas produksi, atau jumlah produk yang dapat dihasilkan dalam waktu yang ditetapkan. Kapasitas pabrik sepatu, misalnya, mungkin mencapai 500.000 pasang sepatu per tahun. Manajer operasi, bekerja sama dengan manajer pemasaran perusahaan, harus menetapkan kapasitas yang diperlukan. Ketetapan ini merupakan ukuran kapasitas fasilitas produksi. Perencanaan kapasitas merupakan aktivitas penting. Jika fasilitas dibangun dengan kapasitas yang terlalu besar, sumber daya yang mahal [pabrik, peralatan, dan uang] mungkin tidak termanfaatkan. Jika fasilitas menawarkan kapasitas yang kurang memadai, perusahaan harus membangunnya di kemudian hari dengan biaya yang lebih mahal.
c. Teknologi
Teknologi ialah proses yang digunakan untuk mengubah sumber daya menjadi produk yang berciri tertentu. Selama tahap perencanaan desain, personel operasi harus menetapkan spesifikasi setiap rincian proses yang akan diterapkan. Keputusan umum yang diambil oleh manajer operasi modern pada umumnya adalah tingkat penetapan tingkat otomasi, termasuk robot industri, dibaurkan dengan sumber daya manusia. Disini terjadi trade-off antara biaya awal yang tinggi dan biaya operasi yang rendah [untuk otomasi] dan biaya awal yang rendah dan biaya operasi yang tinggi [untuk sumber daya manusia]. Meskipun demikian pada kenyataannya keputusan tersebut ditentukan oleh tekonologi yang tersedia. Teknologi tenaga kerja intensif merupakan tekinik yang mengharuskan tenaga kerja melakukan yang terbaik pada pekerjaan mereka. Tenaga kerja pada perusahaan jasa kebersihan [cleaning service] dapat dikemukakan sebagai contoh tenaga kerja intensif.
d. Fasilitas
Sejumlah keputusan perencanaan desain yang sangat kompleks berhubungan dengan fasilitas yang digunakan dalam pembuatan produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Keputusan umum dalam hal ini meliputi jumlah fasilitas yang digunakan, lokasi dan tata letaknya.
Pada umumnya perusahaan yang memasarkan berbagai macam produk berpendapat lebih ekonomis untuk memiliki sejumlah fasilitas yang lebih kecil. Perusahaan yang hanya memproduksi sedikit cenderung untuk memiliki fasilitas yang lebih sedikit tetapi berkemampuan besar. Dalam menetapkan lokasi fasilitas produksi, manajer operasi perlu mempertimbangkan beberapa variable, meliputi :
1) Lokasi geografis pemasok suku cadang dan bahan mentah
2) Lokasi pasar untuk barang dan jasa
3) Biaya transportasi dari pemasok dan ke berbagai pasar
4) Ketersediaan tenaga kerja baik yang berketerampilan maupun yang tidak di berbagai wilayah geografis
5) Persyaratan khusus teknologi yang digunakan, seperti jumlah energi atau air
Tata letak pabrik, yang merupakan susunan mesin, peralatan, dan personil dalam fasilitas tersebut, harus ditetapkan. Proses tata letak diterapkan ketika rangkaian operasi yang berbeda diperlukan untuk membuat sejumlah kecil produk yang berbeda. Pabrik ditata agar setiap pekerjaan dapat dilaksanakan di tempat tertentu, dan pekerjaan bergerak dari satu tempat ke tempat lain untuk menyesuaikan rangkaian dalam operasi. Bengkel mobil dapat dikemukakan sebagai contoh tata letak. Berbagai pekerjaan mungkin berupa reparasi mesin, pekerjaan badan mobil, penyesuaian roda, dan pemeriksaan keselamatan dan kenyamanan. Masing-masing pekerjaan dikerjakan di tempat yang berbeda. Mobil tertentu hanya “mendatangi” tempat pekerjaan yang diperlukan.
e. Sumber daya manusia
Dalam berbagai hal, sumber daya manusia lebih merupakan tanggung jawab manajer sumber daya manusia daripada manajer operasi. Meskipun demikian keduanya harus bekerja sama pada tahap perencanaan desain. Beberapa aktivitas perencanaan desain mempengaruhi pekerjaan manajer sumber daya manusia. Misalnya, teknologi andal yang memerlukan keterampilan khusus diperlukan. Perusahaan harus merekrut karyawan dengan keteranpilan yang sesuai, atau mengembangkan program pelatihan, atau menerapkan keduanya. Lebih dari itu, tergantung pada penempatan fasilitas, tatanan mungkin harus dibuat untuk memindahkan karyawan terampil ke tempat baru atau melatih karyawan setempat. Manajer sumber daya manusia juga mendapatkan informasi berharga tentang ketersediaan karyawan terampil di berbagai bidang, tingkat upah, dan faktor lain yang dapat mempengaruhi pemilihan teknologi dan lokasi.
2. Perencanaan Operasional
Setelah proses dan fasilitas produksi ditetapkan, personel operasi harus merencanakan penggunaannya. Perencanaan operasional ialah pengembangan rencana untuk menggunakan fasilitas produksi dan sumber daya. Berbeda dengan perencanaan desain yang hanya dilakukan satu kali, rencana operasional dikembangkan secara berkala untu setiap fasilitas. Tujuan perencanaan operasional ialah menetapkan tingkat produk untuk fasilitas. Untuk itu diperlukan empat tahapan, meliputi memilih perspektif perencanaan, memperkirakan permintaan pasar, membandingkan permintaan dan kapasitas, dan menyesuaiakan hasil dengan permintaan.
a. Memilih perspektif perencanaan
Perspektif perencanaan adalah masa berlakunya suatu perencanaan. Masa berlaku suatu perencanaan pada umumnya satu tahun. Personel operasi merencanakan hasil produksi setahun lebih awal. Sebelum setiap tahun berakhir, mereka merencanakan operasi tahun berikutnya.
Perspektif perencanaan satu tahun pada umumnya cukup lama untuk peningkatan dan penurunan rata-rata dalam penjualan musiman. Pada waktu yang sama, cukup singkat bagi perencana untuk menyesuaikan hasil guna mengakomodasi trend penjualan jangka panjang. Bagi perusahaan yang bekerja dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat dapat memperoleh perspektif yang lebih singkat untuk mempertahankan perencanaan operasional yang tengah diselenggarakan.
b. Estimasi permintaan pasar
Permintaan pasar untuk suatu produk ialah jumlah yang diinginkan oleh konsumen pada tingkat harga yang berlaku. Jumlah harus diestimasikan selama jangka waktu yang tercakup dalam perspektif perencanaan. Perkiraan dan proyeksi penjualan yang dikembangkan oleh manajer pemasaran merupakan dasar untuk estimasi permintaan pasar.
c. Membandingkan permintaan dan kapasitas
Tahap ketiga dalam perencanaan operasional ialah membandingkan permintaan yang terproyeksikan dengan kapasitas fasilitas untuk memenuhi permintaan. Permintaan dan kapasitas harus dibandingkan selama jangka waktu yang sama. Satu di anatara tiga produk mungkin dapat dihasilkan : permintaan dapat melebihi kapasitas dan kapasitas dapat melebihi permintaan, atau kapasitas dan permintaan sama. Jika permintaan setara dengan kapasitas, fasilitas harus dioperasikan dengan kapasitas penuh. Tetapi jika permintaan pasar dan kapasitas tidak berimbang maka diperlukan penyesuaian.
d. Penyesuaian hasil dengan permintaan
Ketika permintaan pasar melebihi kapasitas, perusahaan dapat memilih dari beberapa alternatif yang ada. Hasil dapat ditingkatkan [untuk menyesuaikan permintaan] dengan mengoperasikan fasilitas melebihi waktu yang ditetapkan dengan sistem lembur dengan pergantian karyawan pada jam yang telah ditetapkan. Jika kelebihan permintaan memiliki kemungkinan untuk berlaku permanen maka perusahaaan dapat menambah fasilitas.
Ketika permintaan pasar berkurang, perusahaan dapat memilih beberapa alternatif. Untuk mengurangi produk, karyawan dapat dikurangi dan sebagian fasilitas tidak dioperasikan atau mengoperasikan fasilitas dalam durasi waktu yang lebih singkat. Untuk melakukan penyesuaian dengan penurunan permintaan yang berlangsung tetap, manajemen dapat mengalihkan kapasitas yang berlebih ke produk yang lain. Penyesuaian yang paling ekstrem dapat dilakukan dengan menghapuskan kelebihan kapasitas dengan menjual fasilitas yang tidak diperlukan.
Tujuan pengoperasian sistem di dalam manajemen operasi secara umum adalah dengan kreatifitas yang tinggi dapat menciptakan pertambahan nilai pada outputs yang diberikan bagi konsumen melalui pemanfaatan bagian-bagian dari input, serta melakukan inspeksi yang akurat pada proses konversi.
 Proses konversi berbeda-beda dari industri yang satu dengan industri lainnya, tetapi hal ini merupakan kejadian ekonomi yang terdapat dalam setiap industri
 Transformasi sumber daya menjadi barang maupun jasa dikenal dengan proses produksi
 Tujuan umum dari semua sistem operasi adalah untuk menciptakan added value, sehingga keluarannya lebih berharga bagi konsumen
 Proses konversi dapat menciptakan manfaat yang berbeda :
 Manfaat dasar (primary utility)
 Manfaat bentuk (form utility)
 Manfaat waktu (time utility)
 Manfaat tempat (place utility)
 Manfaat milik (ownership utility)

Operasional Manufaktur dan Jasa
Sistem operasional manufaktur ada dua macam system yang sering digunakan, yaitu:
• Sistem seri, dimana dua atau lebih sistem dijadikan menjadi sistem yang lebih besar yang saling berhubungan dan memiliki masing-masing ketergantungan.
• Sistem paralel, dimana perusahaan memproduksi barang-barang yang serupa tetapi dilakukan pada manufaktur yang berlainan tempat, namun dalam saat pengerjaan yang sama, sehingga diproduksi dalam jumlah yang besar.
Sedangkan proses konversi di dalam pelaksanaan sistem operasional terdapat tiga jenis proses konversi, yaitu:
 Prose konversi yang kontinu, di mana peralatan konversi yang digunakan disusun dan diatur dengan memperhatikan urutan-urutan kegiatan dalam menghasilkan produk tertentu, serta arus bahan di dalam proses telah di standardisir.
 Proses konversi yang terputus-putus, di mana kegiatan produksi dilakukan tidak terstandarisasi, tetapi didasarkan produk yang dikerjakan, sehingga peraatan produksi yang digunakan disusun dan diatur lebih bersifat fleksibel untuk dapat dipergunakan pada proses konversi di dalam menghasilkan berbagai produk dan berbagai ukuran.
 Proses konversi yang bersifat proyek, di mana kegiatan produksi dilakukan pada tempat dan waktu yang berbeda-beda, sehingga peralatan produksi yang digunakan ditempatkan di lokasi proyek dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan.
Sostem konversi di dalam operasional jasa dapat dilihat pada gambar berikut ini. Di mana sistem operasional dilihat pada beberapa organisasi atau perusahaan, seperti hotel, restoran, rumah sakit, bank, penerbangan, jasa pendidikan universitas.
Sistem operasional usaha jasa
Operasional Masukan [inputs] Keluaran [outputs]
Hotel Resepsionis, bell boy, laundry, staf, peralatan, perlengkapan & energi. Jasa penginapan, layanan menyenangkan, kepuasan layanan laundry, transport.
Restoran Juru masak, penerima tamu, bahan makanan, peralatan. Makanan, layanan yang menyenangkan, kepuasan.
Rumah sakit Dokter, perawat, staf, peralatan, perlengkapan. Jasa pelayanan kesehatan, dan kesehatan pasien.
Bank Teller, staf, peralatan komputer dan sistem up to date, dan energi. Pelayanan jasa keuangan [loans, deposito, safe keeping]
Penerbangan Pesawat, perlengkapan pilot, pelayanan penerbangan, perawatan, tenaga kerja dan energi. Transportasi udara dari satu lokasi ke lokasi lain.
Universitas Fakultas, staf pengajar, staf administrasi keuangan, peralatan, perlengkapan, energi dan ilmiah. Mahasiswa yang dididik, penelitian, pengabdian pada masyarakat.

Usaha jasa [services], faktor masukan [inputs factor] pada umumnya merupakan keahlian, kemampuan, dilengkapi dengan peralatan yang memiliki teknologi yang sesuai di dalam melakukan proses konversi, sehingga keluaran merupakan jasa atau pelayanan yang sesuai dengan harapan pelanggannya. Sistem di dalam perusahaan terdiri dari bermacam-macam subsistem yang fungsinya dapat dibedakan sebagai berikut:
 Sistem perumusan Kebijakan
Fungsi dari system ini adalah menyelaraskan kebijakan organisasi perusahaan yang mendasar dan menyeluruh melalui proses analisis informasi dan pengelolaan yang mencerminkan keadaan perusahaan dan lingkungan sekarang ini serta keadaan yang akan datang, bagi pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan jangka pendek dan jangka panjang.
 Sistem penegendalian mutu
Fungsi utama dari sistem pengendalian ini adalah merubah dan mentransformasi dasar pengukuran, pengevaluasian dan pemantauan terhadap keberhasilan pelaksanaan kebijakan, strategi dan program perencanaan, serta sekaligus memberikan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk memperbaiki atau koreksi agar tujuan dan sasaran yang direncanakan dapat dicapai.
Hubungan subsisten operasional dengan
Subsistem organisasi lainnya di dalam perusahaan



Informasi terkait
Arus Informasi


Informasi Umpan Balik
Informasi Pengendalian


Informasi Kinerja
Informasi Pengendalian

Kegiatan
Penjualan, Bahan Produk/ Informasi
Pemasaran Unsur Jasa Sangat Informasi
dan promosi. Pokok Umum Pesanan





 Sistem Pengorganisasian Antara
Berfungsi sebagai sistem untuk memberikan dukungan pelayanan yang dibutuhkan oleh subsistem yang terdapat dalam organisasi perusahaan atau sekaligus mendukung system organisasi perusahaan. Dukungan pelayanan yang terkait dengan fungsi dari system ini termasuk pengendalian, pelimpahan wewenang, penyampaian saran keputusan, serta dukungan pelayanan lain.
Ramalan [Forecasting]
Semua manajer selalu berkeinginan untuk dapat mengestimasi atau memperkirakan berapa besar permintaan jangka panjang serta estimasi permintaan jangka pendek untuk masing-masing produk.
Kebutuhan prakiraan dalam manajemen operasional
Jenis keputusan Informasi yang
Mewakili kebutuhan

Keputusan-keputusan Permintaan akan
perencanaan jangka item-item tertentu
pendek
Permintaan
rata-rata

Keputusan-keputusan Strategi-strategi
perencanaan jangka dan peralatan,
panjang alat pembantu
Sekarang 5 tahun lagi

Pada umumnya, untuk menentukan atau merencanakan kuantitas hasil yang akan diproduksi sangat ditentukan oleh besarnya permintaan akan suatu produk. Setiap perusahaan akan selalu memperkirakan atau meramalkan kuantitas permintaan dari suatu produk. Sistem operasional yang merupakan bagian system organisasi harus melakukan langkah-langkah perkiraan berdasrkan informasi tentang permintaan yang diperoleh.
Manajemen Sistem Operasional
Sistem manjemen operasional merupakan keterkaitan kumpulan sasaran kualitas di dalam organisasi yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Model manajemen di dalam organisasi dikenal memilki subsistem atau sbkomponen, yang ada di dalam organisasi. Di dalam bisnis sangat dibutuhkan keuangan yang kuat, pemasaran, personalia, engineering, pembelian, dan distribusi fisik yang membantu system operasional.
Definisi Manajemen Operasional
Manajemen operasional didefinisikan sebagai manjemen proses konversi, dengan bantuan fasilitas seperti; tanah, tenaga kerja, modal, dan manajemen masukan yang diubah menjadi keluaran yang diinginkan, berupa barang atau jasa. Di mana manajer dapat melakukannya dengan pendekatan classical,behavioral, dan model-model yang dianalisis dengan ilmu manajemen.
Peran Strategis Manajemen Operasional
Peran strategis manajemen operasional sangat ditentukan kondisi ekonomi dan aspek tekonologi di dalam proses konversi yang paling mendasar harus diperhatikan. Sudah menjadi fakta pada banyak perusahaan yang paling banyak menjadi masalah adalah faktor ekonomi dan efisiensi dari proses konversi operasional, tetapi masalah ini hanya merupakan faktor kedua dari keseluruhan sasaran yang ada di dalam suatu organisasi, sasaran utama adalah permasalahan yang berhubungan dengan kebutuhan pasar.
Sasaran Operasional
Sasaran dari semua subsistem operasional adalah membuat kapasitas konversi berdasarkan sasaran dan strategi organisasi. Di mana bagian dari sasaran operasional, penetapan spesifikasinya diikuti dengan:
1. produk atau layanan yang memiliki karakter tersendiri
2. proses yang memiliki karakter khusus
3. kualitas produk atau layanan
4. efisiensi
a. efektivitas karyawan yang berhubunagn dengan pengendalian biaya SDM
b. pengendalian biaya bahan
c. pengendalian biaya atas penggunaan fasilitas
5. skedul pelayanan pelanggan
a. jumlah produksi yang disesuaikan dengan permintaan pelanggan
b. menyesuaikan tanggal kebutuhan pengiriman dengan produk dan layanan
6. adaptasi kebutuhan dan pertumbuhan masa depan
Pengembangan strategi dan implementasinya dapat dilakukan dengan SWOT Analysis yang merupakan analisis terhadap: Keunggulan [Strength], Kelemahan [Weakneses], Peluang [Opportunity], dan Ancaman [Threats]. Kenggulan dan kelemahan organisasi dapat dianalisis scara internal organisasi, sedangkan peluang dan ancaman merupakan analisis eksternal organisasi.
Hasil analisis internal untuk mengetahui keunggulan yang ada dapat dimanfaatkan dengan mengombinasikan peluang yang ada secara eksternal organisasi, misalnya dengan mengadakan perluasan segmen pasar dengan cara holding company, afiliasi [expantion]. Sedangkan kelemahan yang ada di internal organisasi harus cepat diantisipasi menghadapi ancaman dari eksternal organisasi. Analisis SWOT dapat dipergunakan untuk menyusun strategi organisasi di dalam menentukan kapasitas operasional, manjemen sumber dana, efisiensi operasional, serta peningkatan kualitas operasional.
Manajemen Operasional Menghadapi Lingkungan Global
Tidak semua negara dapat bergeser dari industralisasi ke manufaktur dan jasa atau layanan, karena banyak perekonomian negara-negara yang belum masuk ke era industralisasi. Selain Amerika Serikat, Lingkar Fasifik, Amerika Utara, dan Eropa Barat, di luar itu terjadi kesenjangan permintaan karena produksi yang terbatas. Beberapa negar miskin tidak mampu memproduksi secara efisien dan lainnya tidak dapat bersaing pada tingkat perekonomian dunia. Salah satu regional yang memasuki masa transisi adalah Eropa Timur, yang merupakan pangsa pasar yang potensial untuk memasarkan produk atau layanan, karena kenyataannya semua negara dengan kultur sosialis masih dalam tahap transisi untuk memasuki tahap industralisasi dan globalisasi. Disisi lain, dapat dilihat bahwa walau sama-sam negara kapitalis yang demokratik, seperti Canada dan Amerika adalah sangat berbeda. Dari lingkungan ini dapat dilihat bahwa peran manajemen operasional sangat ditentukan faktor lingkungan negara masing-masing, walaupun lingkungan eksternal yang sam dirumuskan dengan globalisasi.

manajemen pemasaran


MANAJEMEN PEMASARAN

Pengertian Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan - tujuan organisasi.
Kesimpulan :
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.
A. Pengertian Pemasaran Menurut WY. Stanton
Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
B. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom
Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.
C. Pengertian Pemasaran Menurut Philip dan Duncan
Pemasaran yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen.
D. Pengertian Pemasaran Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat / American Merketing Association
Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Pemasaran dan produksi merupakan fungsi pokok bagi perusahaan. Semua perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Istilah pemasaran diartikan sama dengan beberapa istilah, seperti: penjulan, perdagangan, dan distribusi
Pemasaran merupakan konsep yang menyeluruh, sedangkan istilah yang lain tersebut hanya merupakan satu bagian, satu kegiatan dalam sistem pemasaran secara keseluruhan. Jadi, pemasaran merupakan keseluruhan dari pertain tentang: Pejualan, perdagangan, dan distribusi.
Gambaran tentang pemasaran secara luas dapat dikethui dari definisi yang dikemukakan oleh William J. Staton berikut ini : Pemasaran adalah system keseluruhan dari kegiatan usha yang ditujukan untuk merencanakan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Keputusan-keputusan dalam pemasaran harus dibuat untuk menentukan produk dan pasarnya, harganaya, dan promosinya. Kegiatan pemasaran tidak bermula pada saat selesainya proses produksi, juga tidak berakhir pada saat penjualan dilakukan.

Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Pemasaran adalah termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan nilai ekonomi, sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan menentukan harga barang dan jasa bagi individu-individu. Selain pemasaran, kegiatan lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi adalah:
·        produksi yang membuat barang-barang
·        konsumsi yang menggunakan barang-barang tersebut
Dalam kondisi perekonomian seperti sekarang ini, tanpa adanya pemasaran orang sulit mencapai tujuan konsumsi yang memuaskan.
Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Perusahaan dapat menciptakan lima macam Faedah, yakni:
1.      faedah bentuk (from utility)
2.      faedah waktu (time utility)
3.      faedah tempat (place utility)
4.      faedah milik (ownership utility)
5.      Faedah informasi (information utility)

Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran (marketing concept) merupakan falsafah perusahaan yang menyatakan bahwa pemasaran keinginan pembeli adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup perusahaan. Segala kegiatan perusahaan di bidang produksi, teknik, keuangan, dan pemasaran diarahkan pada usaha untuk mengetahui keinginan pembeli dan kemudian memuaskan keinginan tersebut dengan mendapatkan laba.
Secara definitive dapat dikatakan bahwa: Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuas kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Konsep pemasaran ini banyak dianut oleh perusahaan modern yang ingin mencapai laba jangka panjang dengan berorientasi kepada konsumen atu pasar.

Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu:
·        Pendekatan serba fungsi (functional approach)
·        Pendekatan serba Lembaga (institutional aproach)
·        Pendekatan serba (commodity aproach)
·        Pendekatan serba (managerial aproach)
·        Pendekatan serba (total system aproach)
Meskipun titik berat tinjauannya berbeda-beda, tetapi masing-masing pendekatan saling berkaitan satu sama lain. Jadi, tinjauan satu pendekatan akan menyinggung pula tinjauan dari pendekatan lainnya.

Pendekatan Serba Fungsi
Jumlah dan macam dari fungsi ini tergantung pada macam produk dan kebiasan dalam perdagangan. Adapun fungsi pokok pemasaran adalah:
1.                      Penjualan, merupakan fungsi yang paling penting dalam pemasaran karna menjadi tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju.
2.                      Pembelian, Fungsi ini bertujaun memilih barang-barang yang dibeli untuk dijual atau untuk digunakan dalam perusahaan denagn harga, pelayanan dari penjual dan kualitas produk tertentu.
3.                      Pengangkutan, merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikonsumsi.
4.                      Penyimpanan, merupakan fungsi menyimpan barang-barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsi
5.                      Pembelanjaan, adalah fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstern guna menyelenggaarakan kegiatan pemasaran.
6.                      Penaggungan resiko, adalah fungsi menghindari dan mengurangi risiko yang berkaitan dengan pemasaran barang.
7.                      Standardisasi dan Grading, standardisasi adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentuk spesifikkasibarang-barang hasil manufaktur, kadang-kadang juga disebut normalisasi. Garding adalah usaha menggolong-golongkan barang kedalam golongan standar kualitas yang telah mendapat pengakuan untuk barang-barang hasil manufaktur.
8.                      Pengumpulan Informasi Pasar, fungsi ini termasuk pula pengumpulan dan penafsiran keterangan-keterangan tentang macam barang yang beredar dipasar.

Pendekatan Serba Lembaga
Pendekatan serba lembaga ini mempelajari pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran.

Pendekatan Serba Barang
Pendekatan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri.

Pendekatan Serba Manajemen
Pendekatan serba manajemen mempelajari pemasaran dengan menitik beratkan pada pendapatan manajer serta keputusan yang mereka ambil.

Pendekatan Serba Sistem
Pendekatan serba sistem atau pendekatan sistem total ini mencangkup elemen-elemen yang luas dalam sistem pemasaran, termasuk keempat pendekatan di muka.

STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
Untuk mengatur kegitan-kegiatan dengan baik manajer harus menentukan komposisi struktur organisasinya. Struktur organisasi pemasaran bagi sebuah perusahaan tidak selalu sama dengan perusahaan lainnya.
Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang oleh seorang manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan. Manajer pemasaran membawahi sejumlah individu yang dikelompokan kedalam dua sub bagian yaitu: sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang, dan sub bagian penjualan umum

PASAR
Pengertian Pasar
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakan. Dari definisi tersebut dapatlah diketahui adanya tiga unsure penting yang terdapat dalam pasar, yakni: Orang yang dengan segala keinginannya, Daya beli mereka, Kemauan untuk membelanjakan uangnnya.

Macam-macam Pasar
·        Pasar Konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsikan bukannya dijual atau diproses lebih lanjut.
·        Pasar industri adalah pasar yamg terdiri atas individu-individu dan lembaga atau organisasi yang membeli barang-barang untuk dipakai lagi.
·        Pasar penjual adalah sustu pasar yang terdiri atas individu-individu dan organisasi yang membeli barang-barang dengan maksud untuk dijual lagi atau disewakan agar mendapat laba.
·        Pasar pemerintah adalah pasar dimana terdapat lembaga-lembaga pemerintah seperti: departemen-depertemen, direktorat, kantor-kantor dinas, dan instansi lain.

Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.
Bagi perusahaan kecil maupun perusahaan yang ingin meningkatkan efisinya, dapat mengadakan segmentasi pasar.

MARKETING MIX DAN PRODUK
Pengertian Marketing Mix
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
Marketing mix tersebut merupakan satu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan, dan semua ini ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen yang dipilih.

Pengertian Barang
Barang atau produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, palayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
Dalam hal ini konsumen membeli sekumpulan sifat, fisik, dan kimia sebagai alat pemuas kebutuhan.

Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongkritannya
Penggolongan ini menunjukan berapa kali sebuah barang dapat digunakan, apakah sekali, dua kali, atau beberapa kali, atau sekian banyak kali.
1.Barang Tahan Lama (durable goods) adalah baranga-baranag yang secara normal dapai berkali-kali, jadi dapat dipakai untuk jangka waktu yang relative lama.
2.Barang Tidak Tahan Lama (nondurable goods) adalah barang-barang yang secara normal hanya dapat dipakai satu kali atau beberapa kali saja,artinya sekali barang itu dipakai akan habis, rusak, atau tidak dapat dipakai lagi.
3.Jasa, adalah kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Misalnya: jasa reparasi, jasa potong rambut, jasa pendidikan, dan sebagainya

Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai
Barang Konsumsi, adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan. Jadi, pembelinya adalah pembeli/konsumen akhir, bukan pemakai industri karena barang-barang tersebut tidak diproses lagi.barang konsumsi dikelompokan lagi menjadi tiga golongan, yaitu:
·        Barang konvenien (convenien goods) adalah barang yang mudah dipakai, membelinya daoat di sembarang tempat, dan pada setiap waktu. Misalnya: Rokok, sabun dan sebaginya
·        Barang shopping (shopping goods) adalah barang yang harus dibeli denagn mencari dahulu dan di dalam membelinya harus dipertimbangkan masak-masak, misalnya dengan membanding-bandingkan mutu, harga, kemasan, dan sebagainya.
·        Barang special (specialty goods) adalah barang yang mempunyai cirri kahas, dan hanya dapat dibeli di tempat tertentu saja.
Barang Industri, adalah barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri, baik langsung atau tidak langsung dipakai proses produksi. Barang industri tersebut masih dapat dibedakan lagi menjadi lima golongan, yaitu:
·        Bahan baku, merupakan bahan pokok untuk membuat barang lain
·        Komponen dan barang setengah jadi, merupakan barang yang sudah masuk dalam proses produksi dan diperlukan untuk melengkapi produk akhir.
·        Perlengkapan oprasi, adalah barang yang dapat digunakan untuk membantu lancarnya proses produksi maupun kegiatan lain di dalam perusahaan.
·        Instalasi, yaitu alat produksi utama dalam sebuah pabrik/perusahaan yang dapat dipakai untuk jangka waktu lama (termasuk barang tahan lama).
·        Peralatan extra, yaitu alat-alat yang dipakai untuk membantu instalasi, seperti alat angkut dalam pabrik (truk pengangkut barang/fooklift truck), gerobak, dan sebagainya.

Siklus Kehidupan Barang (Product Life Cycle)
Seperti halnya manusia, barang juga memiliki siklus kehidupan/umur yamg terdiri atas beberapa tahap sejak barang diperkenalkan sampai tidak lagi terdapat di pasaran, ini disebut sebagai siklus kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini terdiri dari empat tahap yang berbeda-beda, yaitu:
1.Tahap perkenalan, pada tahap pertama dari siklus kehidupan barang ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi.
2.Thap pertumbuhan, dalam tahap pertumbuhan ini kurve penjualan semakin meningkat dengan cepat. Karna permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya.
3.Tahap kedewasaan dan kejenuhan, dalam tahap-tahap ini tingkat laba mulai menurun, dan persaingan sangat ketat. Usaha periklanan mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.
4.Tahap kemunduran, Dalam tahap ini penjualan semakin menurun dan labanya juga menurun, bahkan menderita rugi. Pasar yang dikuasai semakin sempit. Untuk mengatasinya, perusahaan harus sudah memasarkan barang baru untuk menggantikan barang lama.

Merk
Suatu produk dapat dibedakan dari produk lainnya dari segi merk (brand). Brand adalah suatu nama, istilah simbul, atau disain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakan dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.

SALURAN PEMASARAN
Pengertian Saluran Distribusi
Semua perusahaan perlu melakukan fungsi distribusi dan hal ini sangat penting bagi pembangunan perekonomian masyarakat karma bertugas menyampaikan barang dan jasa yang diperlukan oleh konsumen.
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri

Alternatif Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Brang Industri
Suatu barang dapat berpindah melalui beberapa tangan sejak dari produsen sampai ke konsumen. Ada beberapa saluran distribusi yang dapat digunakan untuk menyalurkan barang-barang yang ada, baik melalui perantara maupun tidak.
Perantara adalah individu lembaga bisnis yang beroprasi di antara produsen dan konsumen atau pembali industri.

Saluran Distribusi Ganda
Ada beberapa masalah yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1.            Jenis barang yang di pasarkan.
2.            Produsen yang menghasilkan produknya.
3.            Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian.
4.            Pasar yang dituju
Dengan demikian tidak menutup kemungkinan produsen menggunakan beberapa saluran (disebut distribusi ganda) secara sekaligus untuk mencapai pasar yang berbeda.

Perantara Saluran
Dalam oprasinya, perantara saluran melaksanakan berbagai macam fungsi pemasaran, seperti: penyimpanan, pengangkutan, dan sebagainya.
Para perantara ini dapat dimasukan ke dalam saluran distribusi bilamana dianggap dapat melaksanakan beberapa kegiatan secara lebih efisien dari pada produsen.

Pedagang besar

Pedagang besar merupakan salah satu lembaga saluran yang penting, terutama dalam menyalurkan barang konsumsi. Banyak fungsi-fungsi pemasaran yang mereka lakukan, sehingga pedagang besar ini dapat digolongkan kedalam :
1.                              Pedagang besar dengan fungsi penuh yaitu pedagang besar yang melaksanakan seluruh fungsi pemasaran.
2.                              Pedagang besar dengan fungsi terbatas, yaitu pedagang besar yang hanya melaksanakan suatu atau beberapa fungsi pemasaran.
Istilah pedagang besar ini hanya digunakan pada perantara pedagang yang terikat dengan kegiatan perdagangan dalam jumlah besar dan biasanya tidak melayani penjualan eceran kepada konsumen akhir. Jadi, Perdagangan besar merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pembelian barang dalam jumlah besar untuk dijual lagi.

Pengecer
Dalam pemasaran pengecer mempunyai peranan yang sangat penting karena berhubungan langsung dengan konsumen akhir.

Jenis-jenis pengecer :
a.                               General marchendise store adalah sebuah toko yang menjual berbagai macam barang atau berbagai macam product linejenis toko yang dapat dimasukkan kedalam golongan ini adalah toko serba ada.
b.                              Single-line Store adalah penggolongan yang dihubungkan dengan kelompok barang-barang yang dijual.
c.                               Specialty store adalah Sebuah took yang menjual barangnya lebih terbatas, hanya meliputi sebagian dari product line saja.

Agen
Agen seringkali disebut juga pedagang karena mereka ini mempunyai hak milik atas barang-barang yang dipasarkan.

Adapun jenis-jenis agen yang ada antara lain :
1.                              Agen penjualan, yang mempunyai tugas utama mencarikan pasar bagi produsen.
2.                              Agen pembelian, yang mempunyai tugas utama mencarikan penyedia / supplier bagi para pembeli.
3.                              Agen pengangkutan, yang mempunyai tugas utama menyampaikan dari penjual kepada pembelinya.
Meskipun mereka ini tidak mempunyai hak milik, tetapi mereka ikut secara aktif dalam perdagangan barang yang dihasilkan oleh produsen.

Jumlah Perantara dalam saluran

Dalam hal ini produsen mempunyai tiga altermatif yang dapat ditempuhnya yaitu :
1.                              Distribusi Intensif merupakan suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan menggunakan sebanyak mungkin penyalur untuk mencapai konsumen, agar kebutuhan mereka cepat terpenuhi.
2.                              Distribusi Selektif merupakan suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan menggunakan sejumlah pedagang besar dan atau pengecer terbatas dalam daerah geografis tertentu. Dalam hal ini perusahaan berusaha memilih penyalur yang betul-betul baik dan mampu melaksanakan fungsinya.
3.                              Distribusi Eksekutif merupakan suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan yang hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer didaerah pasar tertentu. Jadi, produsen hanya menjual barangnya kepada suatu pedagang besar atau kepada satu pengecer saja.

Distribusi fisik
Istilah distribusi fisik dipakai untuk menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan barang ketempat tertentu pada saat tertentu.
Pada pokoknya dua masalah penting yang terdapat dalam kegiatan distrinusi fisik ini adalah :
1.                              Pengangkutam.
2.                              Penyimpanan.

PENENTUAN HARGA
Arti dan pentingnya harga

Harga adalah sejumlah uang ( ditambah beberapa barang kalau mungkin ) yang dibutuhkan untuk menambahkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Salah satu prinsip bagi manajemen dalam penentuan harga ini adalah menitik-beratkan pada kemauan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menutup laba.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga

1.      Keadaan perekonomian, Sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku.
2.                              Permintaan dan Penawaran, Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Pada umumnya, tingkat harga yang lebih rendah akan mengakibatkan jumlah harga yang diminta lebih besar. Sedangkan penawaran kebalikan dari permintaan. Yaitu, suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual kepada tingkat harga tertentu. Pada umumnya, harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan lebih besar.
3.                              Elastisitas permintaan
a.                                                       Inelastis
Jika permintaan ini bersifat inelastic, maka perubahan harga akan mengakibatkan perubahan harga yang lebih kecil pada volume penjualanya.
b.                                                      Elastis
Apabila permintaan itu bersifat elastis, maka perubahan harga akan menyebabkan terjadinya perubahan volume penjualan dalam perbandingan yang lebih besar.
c.                                                       Unitary elasticity
Apabila permintaan itu bersifat unitary elasticity, maka perubahan harga akan menyababkan perubahan junlah yang dijual da;lam proporsi yang sama

4.                              Persaingan
Dalam persaingan murni penjual yang berjumlah banyak aktif menghadapi pembeli yang banyak pula. Banyaknya penjual dan pembeli ini akan mempersulit penjual perseorangan untuk menjual dengan harga lebih tinggi kepada pembeli lain.
a.       Persaingan tidak sempurna
Untuk barang-barang yang dihasilkan oleh pabrik dengan merk tertentu kadang-kadang mengalami kesulitan dalam pemasarannya. Hal ini dapat disebabkan karena harganya lebih tinggi dari barang sejenis dengan merk lain.
b.                               Oligopoli
Dalam keadaan oligopoly beberapa penjual menguasai pasar, sehingga harga yang ditetapkan bias lebih tinggi daripada kalu dalam persaingan sempurna.
c.                                Monopoli
Dalam keadaan monopoli jumlah penjual yang ada dipasr hanya satu, sehingga penetuan harga sangat dipengaruhi oleh beberapa factor, seperti :
-                                                                                  Permintaan barang bersangkutan.
Harga barang-barang subsitusi atau pengganti.
Peraturan harga dari pemerintah.

5.                              Biaya
Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian.

6.                              Tujuan Perusahaan
Penetapan harga suatu barang sering dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Setiap perusahaan tidak selalu mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan lain. Tujuan-tujuan yang hendak dicapai tersebut antara lain :
-         Lab         
- Volume penjulan tertentu.
-                                                                                 Penguasaan pasar.
-                                                                                 Kembalinya modal yang tertananm dalam jangka waktu tertentu.

7.                              Pengawasan Pemerintah
Pengawasan pemerintah juga merupakan factor yang penting dalam penentuan harga. Pengawasan pemerintah tersbut dapat diwujudkan dalam bentuk : Penentuan harga maksimum
dan minimum, diskriminasi harga, serta praktek-praktek lain yang mendorong atau mencegah usaha-usaha kearah monopoli.

Metode-metode Penetapan Harga

1.                              Penetapan harga biaya plus
BIAYA TOTAL + MARJIN = HARGA JUAL
2.                              Penetapan harga mark-up
HARGA BELI + MARK-UP = HARGA JUAL
3.                              Penetapan harga break even
BIAYA TOTAL = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABEL